Pandemi, 74 Buruh Sawit Migran Indonesia Meninggal Dunia

Penulis : Kennial Laia

Sawit

Rabu, 11 Agustus 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Sebanyak 81 buruh migran Indonesia yang bekerja di Malaysia dilaporkan meninggal dunia selama pandemi Covid-19; 74 di antaranya merupakan pekerja kasar di perkebunan kelapa sawit.

Menurut Pendeta Emmy Sahertian dari Jaringan Perempuan Indonesia Timur (JPIT Menurutnya, jenazah yang diterima oleh lembaga tersebut selama Januari – Juni 2021. Sebagian besar meninggal akibat sakit dan satu orang mengalami kecelakaan.

 “Total yang kami sambut adalah 81 jenazah. Paling banyak meninggal dengan kondisi sakit karena kelebihan beban kerja,” kata Emmy, Ahad lalu.

“Wawancara kami dengan keluarga mereka, buruh ini sudah overcapacity karena buruh ilegal sehingga mereka kelebihan beban pekerjaan di satu tempat atau bekerja serabutan di beberapa kebun,” jelas Emmy.  

Tangan seorang buruh di Malaysia yang bertuliskan "Derita Di Negeri Jiran". Foto: Koalisi Buruh Migran Berdaulat

Seluruh buruh yang meninggal tersebut berasal dari pedalaman Nusa Tenggara Timur, termasuk Pulau Flores, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. 

Sebagian besar meninggal pada usia produktif yakni 20 – 40 tahun. Menurut Emmy, kebanyakan buruh merantau ke Malaysia melalui jalur non-prosedural atau ilegal karena terpaksa.

“Kondisi kemiskinan, sempitnya lahan, dan uang kas sulit, dan banyaknya anggota keluar memaksa buruh berkorban untuk bekerja di luar negeri. Dan mereka difasilitasi oleh mafia ataupun saudara dengan jalur non-prosedural,” jelas Emmy.  

JPIT juga mencatat jumlah buruh migran yang berangkat selama pandemi Covid-19 cukup tinggi.

“Masalahnya adalah siapa yang menjamin mereka ketika yang memberangkatkan adalah mafia?” pungkas Emmy.