STUDI: Kekerasan Terus Terjadi di Tanah Papua
Penulis : Kennial Laia
Agraria
Rabu, 18 Agustus 2021
Editor :
BETAHITA.ID - Kekerasan masih terus terjadi di Tanah Papua. Menurut catatan Perkumpulan Advokat Hak Asasi Manusia (PAHAM) dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Papua, terdapat 63 peristiwa kekerasan militer sepanjang Januari – Desember 2020.
Dalam laporan studi terbaru organisasi masyarakat sipil dalam gerakan #BersihkanIndonesia, kekerasan tersebut mengakibatkan 304 warga sipil di Provinsi Papua dan Papua Barat menjadi korban. Kekerasan melibatkan Polri tertinggi yaitu 33 kasus, TNI kasus, dan aparat gabungan TNI-POLRI 8 kasus.
Menurut #BersihkanIndonesia, serangkaian kekerasan yang melibatkan TNI-POLRI sepanjang 2020 berkaitan dengan isu politik, ekonomi, dan arogansi. Kekerasan bermotif politik paling banyak terjadi dengan 35 kasus, diikuti kekerasan bermotif arogansi sebanyak 25 kasus, dan motif ekonomi sebanyak 3 kasus.
“Pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Tanah Papua umumnya dipicu oleh berbagai kebijakan pembangunan yang membuahkan konflik ekonomi, sosial, dan budaya. Penempatan aparat militer di berbagai titik di Papua juga seringkali membuahkan konflik yang berujung kekerasan bagi masyarakat sipil,” tulis #BersihkanIndonesia dalam laporan yang terbit minggu lalu.
Di samping itu, selain dipakai untuk mengamankan pembangunan atau kegiatan industri ekstraktif, penempatan aparat militer juga dilakukan guna meredam perlawanan bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau lebih khusus lagi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), tulis laporan itu.
Dalam dua tahun terakhir, konflik bersenjata antara TNI/ POLRI dengan TPNPB telah mengakibatkan setidaknya 34 korban meninggal dan luka-luka. Memanasnya konflik ini juga mengakibatkan warga lokal trauma sehingga memilih pergi dan mengungsi ke lokasi yang dianggap lebih aman, kata #BersihkanIndonesia,
Data Tempo & KontraS, pada 2021, paling tidak ada 2.032 aparat (TNI & POLRI) yang sudah dan akan ditempatkan di beberapa penjuru Papua untuk berbagai tujuan. Sebagian besar personil (TNI & POLRI) tersebut tergabung dalam Operasi Nemangkawi periode 01 Januari-30 Juni 2021.
"Sementara jika dikalkulasi dalam tiga tahun terakhir, paling tidak ada sekitar 21.609 prajurit TNI yang dikirim ke Tanah Papua. Jumlah tersebut diperoleh dari berbagai data media dan pernyataan resmi dan terbuka dari negara," tulis #BersihkanIndonesia.