Menyoal Pulau Paling Utara di Dunia

Penulis : Tim Betahita

Perubahan Iklim

Senin, 30 Agustus 2021

Editor :

BETAHITA.ID - Sekelompok ilmuwan bulan lalu menginjakkan kaki di sebuah pulau kecil di perairan Greenland, yang diyakini sebagai pulau paling utara di dunia.

Seperti dilansir dari Reuters melaporkan, pulau itu terdeteksi saat lapisan es bergeser. Penemuan itu muncul saat negara-negara Arktik seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, Kanada, Denmark dan Norwegia masih saling bersaing untuk mengklaim wilayah kendali atas Kutub Utara, khususnya di zona yang terletak 700 kilometer ke arah utara.

Penguasaan wilayah tersebut juga meliputi bagian dasar laut, hak aktivitas penangkapan ikan, dan jalur kapal yang kini dibuka akibat pencairan es akibat perubahan iklim.

"Kami tidak berencana menemukan pulau baru. Kami hanya pergi ke sana untuk mengumpulkan sampel," kata Morten Rasch, penjelajah kutub yang juga kepala penelitian Stasiun Arktik di Greenland.

Greenland (Flickr.com)

Sekelompok ilmuwan awalnya mengira mereka telah tiba di Oodaaq, sebuah pulau yang ditemukan oleh tim peneliti Denmark pada tahun 1978. Namun, ketika mereka memeriksa posisinya, mereka baru menyadari bahwa mereka telah tiba di pulau lain yang berjarak 780 meter barat laut.

"Semua orang senang ketika kami mengira kami telah tiba di Pulau Oodaaq. Ini seperti pelancong di masa lalu, yang mengira mereka menginjakkan kaki di suatu lokasi, tetapi akhirnya menyadari bahwa itu adalah tempat yang berbeda," kata pemilik Swiss Leister Foundation, yang mensponsori ekspedisi itu.

Pulau kecil dengan penampang 30 meter dan puncak setinggi 3 meter ini memiliki dasar laut berlumpur dan moraine - sisa-sisa sedimen dan batuan hasil pergerakan gletser. Tim menyarankan agar diberi nama 'Qeqertaq Avannarleq' yang berarti 'pulau paling utara' di Greenland.

Beberapa ekspedisi AS dilakukan di daerah itu beberapa dekade yang lalu untuk mengetahui keberadaan pulau itu. Pada tahun 2007, veteran Arktik Dennis Schmitt menemukan pulau serupa di lokasi terdekat.

Profesor dan kepala geodinamika Institut Antariksa Nasional Denmark, Rene Forsberg, mengatakan wilayah utara Greenland memiliki beberapa lapisan es laut paling tebal. Ia menambahkan, saat ini ketebalannya sekitar 2 hingga 3 meter di musim panas, dibandingkan 4 meter saat pertama kali bergabung dengan ekspedisi penemuan Pulau Oodaaq pada 1978.

Harapan untuk memperluas wilayah di Kutub Utara tergantung pada apakah itu benar-benar sebuah pulau atau kawanan yang mungkin menghilang lagi. Sebuah pulau harus tetap berada di atas permukaan laut saat air pasang.

"Kriterianya pulau. Sejauh ini pulau paling utara di dunia," klaim Forsberg.

Namun, Forsberg, yang juga penasihat pemerintah Denmark, mengatakan temuan itu tidak akan mengubah klaim teritorial negara itu di Greenland utara. "Pulau-pulau kecil seperti ini datang dan pergi," katanya.