Polusi Kurangi Harapan Hidup 40 Persen Rakyat India

Penulis : Tim Betahita

Lingkungan

Senin, 06 September 2021

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Sebuah laporan yang dirilis oleh kelompok riset Amerika Serikat, Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC), menyebutkan bahwa polusi udara dapat mengurangi harapan hidup sekitar 40 persen masyarakat India sekitar 9 tahun,

Laporan yang disusun EPIC itu menunjukkan lebih dari 480 juta orang yang tinggal di India tengah, timur, dan utara, termasuk ibu kota, New Delhi, mengalami tingkat polusi yang sangat tinggi.

"Yang mengkhawatirkan, tingkat polusi udara India yang tinggi telah meluas secara geografis dari waktu ke waktu," demikian laporan EPIC. Misalnya, kualitas udara telah memburuk secara signifikan di wilayah Maharashtra dan Madhya Pradesh.

Sementara, berdasarkan laporan lama EPIC pada Februari 2021, polusi udara di Indonesia mengurangi harapan hidup rata-rata masyarakatnya hingga dua tahun.

Kendaraan bermotor menjadi penyebab utama polusi udara. (Teras/Tempo/Hilman Fathurrahman W)

Polusi udara di beberapa daerah di Indonesia bahkan bisa mengurangi harapan hidup lebih dari 6 tahun, terutama di daerah yang paling tercemar di negara ini.

Menurut laporan tersebut, Jawa Barat adalah provinsi paling tercemar di Indonesia dengan Depok sebagai kota paling tercemar di Indonesia.

"Harapan hidup penduduk di sana [Depok] kemungkinan berkurang 6,4 tahun. Jakarta dan Banten juga memiliki tingkat polusi partikulat yang tinggi," demikian keterangan dalam laporan tersebut.

Selain kendaraan, batu bara, dan pabrik industri, pembakaran biomassa disebut menjadi sumber polusi udara musiman yang intens di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Program udara bersih India

Dalam laporan terbarunya tentang polusi udara di India, EPIC memuji Program Udara Bersih Nasional India (NCAP) yang diluncurkan pada 2019 untuk mengendalikan tingkat polusi berbahaya.

Laporan EPIC mengatakan bahwa dengan "mencapai dan mempertahankan" tujuan NCAP, maka akan meningkatkan harapan hidup negara secara keseluruhan sebesar 1,7 tahun dan New Delhi 3,1 tahun.

Sebagaimana dilansir Reuters, NCAP bertujuan untuk mengurangi polusi di 102 kota yang terkena dampak terburuk sebesar 20-30 persen pada tahun 2024 dengan memastikan pengurangan emisi industri dan knalpot kendaraan, memperkenalkan aturan ketat untuk bahan bakar transportasi dan pembakaran biomassa serta mengurangi polusi debu.

New Delhi adalah ibu kota paling tercemar di dunia untuk tiga tahun berturut-turut pada 2020, menurut IQAir, sebuah kelompok dari Swiss yang mengukur tingkat kualitas udara berdasarkan konsentrasi partikel udara yang merusak paru-paru yang dikenal sebagai PM2.5.

Tahun lalu, 20 juta penduduk New Delhi menghirup udara terbersih yang pernah tercatat karena pembatasan wilayah atau lockdown pandemi Covid-19.

Menurut temuan EPIC, negara tetangga Bangladesh dapat meningkatkan harapan hidup rata-rata 5,4 tahun jika negara itu meningkatkan kualitas udara ke tingkat yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
(WHO).

Untuk mencapai angka harapan hidup, EPIC membandingkan kesehatan orang-orang yang terpapar berbagai tingkat polusi udara jangka panjang dan menerapkan hasilnya ke berbagai tempat di India dan di tempat lain.