Skotlandia Merobohkan Cerobong PLTU Terbesarnya

Penulis : Aryo Bhawono

Energi

Sabtu, 11 Desember 2021

Editor : Raden Ariyo Wicaksono

BETAHITA.ID -  Cerobong asap PLTU terbesar di Skotlandia, pembangkit Longannet, dirobohkan. Seremoni penghancuran ini menjadi simbol dimulainya negara itu untuk meninggalkan pembangkit batu bara. 

Cerobong asap setinggi 183 meter itu merupakan bagian dari pembangkit batu bara yang dimiliki Skotlandia terakhir. PLTU Longannet memiliki berkapasitas 2.400 MW itu beroperasi di semenanjung Fife dari 1972 hingga dihentikan pada 2016 lalu. 

Penghancuran cerobong itu membutuhkan 700 kg bahan peledak dan mengakhiri babak energi batubara. Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon, menyebutkan Skotlandia, tengah bekerja dengan cara yang adil untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2045. 

Skotlandia akan menghasilkan 50 persen dari konsumsi energi dari dari sumber terbarukan pada tahun 2030. Kini menjadi saat tepat untuk memenuhi investasi energi terbarukan, hidrogen, dan penyimpanan energi yang diperlukan untuk mencapai hal itu.

Ilustrasi pencemaran udara akibat aktivitas PLTU. Foto: iStock

"Pertumbuhan di sektor energi terbarukan pada selama dekade berikutnya akan menjadi transformatif bagi Skotlandia, memberikan pekerjaan yang lebih baik, ramah lingkungan, memperkuat ketahanan energi, dan manfaat bagi masyarakat lokal,” ucap dia seperti dikutip dari BBC. 

Pemilik Scottish Power sendiri menuliskan ‘Make Coal History’ di cerobong asap pada malam sebelum penghancuran. Longannet pernah menjadi pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di Eropa. Beberapa bangunannya dihancurkan dalam beberapa tahap sejak ditutup pada 2016. 

Selain itu Profesor Ed Hawkins dari Universitas Reading menembakkan garis warna-warni ke cerobong melalui proyektor. Garis yang dinamai ‘global warming stripes’ itu menunjukkan perubahan suhu global dari tahun 1850 hingga 2020, warna biru menunjukkan tahun yang lebih dingin dari rata-rata, dan merah menunjukkan tahun yang lebih panas dari rata-rata.

Kepala Eksekutif Scottish Power, Keith Anderson, mengatakan pada COP26 di Glasgow, Skotlandia menunjukkan kepada dunia bahwa batu bara telah menjadi sejarah. Selaku perusahaan energi, ia berkomitmen membantu Inggris mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil. 

"Melihat cerobong asap dari pembangkit batu bara terakhir Skotlandia jatuh hari ini merupakan tonggak sejarah  karena Inggris bergerak menjauh dari pembangkit listrik polusi besar di masa lalu dan mempercepat jalan menuju net zero emission,” kata dia.

Pejabat Scottish Power dan Iberdrola, Ignacio Galan, mengatakan Longannet memainkan peran penting dalam sejarah Skotlandia sebagai pembangkit batu bara terbesar, tetapi kini harus berakhir. 

Direktur WWF Skotlandia, Lang Banks, mengatakan penghancuran cerobong asap PLTU ini merupakan momen bersejarah untuk melihat cerobong pembangkit listrik tenaga batu bara terakhir di Skotlandia turun. Baginya Skotlandia tengah mengalami kemajuan pesat menuju energi yang lebih bersih dan terbarukan.

Longannet menjadi PLTU terbesar di Eropa ketika berdiri dan tetap menjadi yang terbesar di Skotlandia hingga ditutup pada 31 Maret 2016. Pada puncak operasinya, PLTU ini mendapat pasokan batu bara dari seluruh dunia termasuk dari Rusia dan Kolombia, serta dari tambang terbuka di Skotlandia sendiri.

Pencapaian Skotlandia dalam energi terbarukan juga mencatat angka yang mengesankan. Pada 2020 lalu energi terbarukan dapat memasok kebutuhan listrik 97,4 persen dari kebutuhan nasional.