400 Stasiun Cuaca Catat Suhu Tertinggi di Sepanjang 2021
Penulis : Aryo Bhawono
Perubahan Iklim
Rabu, 12 Januari 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Lebih dari 400 stasiun cuaca di seluruh dunia mencatat rekor suhu tertinggi sepanjang masa pada tahun 2021. Persoalan iklim ekstrem ini menyebabkan bencana, kegagalan pertanian, hingga pertikaian politik.
Pakar statistik iklim, Maximiliano Herrera, telah mengumpulkan catatan cuaca eksstrim dan menerbitkan daftar rekor tahunan. Ia bekerjasama dengan ahli klimatologi dan meteorologi menerbitkan daftar rekor tahunan menemukan bahwa tahun 2021 kemungkinan menduduki urutan lima hingga enam dalam tren kenaikan suhu bumi jangka panjang. Namun dalam enam tahun terakhir, tahun 2021 telah menjadi tahun terpanas.
Beberapa catatan suhu di belahan dunia dalam rentang 2021 telah menjadi rekor terpanas. Sepuluh negara, yakni Oman, UEA, Kanada, Amerika Serikat, Maroko, Turki, Taiwan, Italia, Tunisia dan Dominika, memecahkan atau mengikat rekor tertinggi nasional mereka. Sebanyak 107 negara mengalahkan rekor suhu tinggi bulanan mereka, dan lima negara mengalahkan rekor suhu rendah bulanan mereka .
Catatan suhu antar benua menyebutkan Afrika mengalami suhu paling hangat pada bulan Juni dan September. Pada Agustus cuaca paling hangat terjadi di Eropa terjadi di Syracuse, Italia dengan catatan 48,8 Celsius. Sedangkan di Amerika Serikat suhu terhangat jatuh pada bulan Juli di Death Valley dengan suhu tercatat 54,4 C.
Beberapa peristiwa khusus menjadi perhatian ahli. Pakar metereologi sekaligus pendiri Climate Withaout Borders, Patricia Nying’uro, menyebutkan dua musim penghujan terjadi tanpa hujan di Kenya. Kejadian ini memaksa pemerintah untuk mengorganisir bantuan pangan.
“Anda tentu dapat melihat efek perubahan iklim pada cuaca kita di Kenya, dan secara global. Kami baru saja mengumpulkan data untuk tahun 2021, tetapi kami pikir kami akan melihat suhu tahunan 2,1 C lebih tinggi dari biasanya untuk beberapa bagian negara. Pergeserannya sangat terlihat, dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya dalam waktu yang sangat singkat,” ucap dia seperti dikutip dari Guardian.
Ahli meteorologi Scott Duncan, yang mengumpulkan data cuaca dunia dan fokus pada gelombang panas musim panas Eropa. Peristiwa ini yang memecahkan rekor di sejumlah negara Eropa dan disertai dengan kebakaran hutan di sekitar Mediterania.
Benua biru mendapati cuaca panas pada Maret sekaligus kejutan cuaca dingin yang datang mengejutkan di awal April di Perancis. Peristiwa ini mengakibatkan bencana bagi pertanian di Perancis yang disusuld engan banjir pada Juni.
Dia juga menyoroti panas di Alaska pada bulan Desember, di mana sejumlah rekor dipecahkan dengan selisih yang besar.
Administrasi Meteorologi China melaporkan cuaca terpanas sepanjang tahun terjadi di negara itu. Tetapi hujan yang melanda di daerah tengah Provinsi Henan juga mengejutkan, wilayah itu dilanda lebih banyak hujan. Ratusan orang tewas, tanaman dan rumah hancur, dan pembersihan berlanjut.
Wakil Kepala Pusat Iklim Nasional Cina, Jia Xiaolong, mengatakan situasi tahun lalu tidak normal.
“Pemanasan adalah tema utama iklim China pada tahun 2021. Dalam konteks pemanasan global, cuaca ekstrem dan peristiwa iklim yang berulang telah menjadi rutinitas, yang juga merupakan tantangan besar bagi pencegahan dan mitigasi bencana.”
Peristiwa cuaca tidak biasa utama lainnya tahun lalu adalah gelombang panas Siberia dan pembekuan dalam di Texas pada Februari. Hampir 200 orang tewas, jutaan rumah tanpa listrik, dan dampaknya menyebabkan pertikaian politik yang besar.
Ahli Meteorologi, Guy Walton, mengatakan wabah dingin pada Februari 2021 menyebabkan kegagalan jaringan listrik di Texas dan lusinan kematian. Dia juga menyoroti negara itu mengalami musim gugur yang hangat hingga mengarah ke Desember terpanas yang pernah tercatat di Amerika Serikat.
Peristiwa penting tahun 2021 bagi komunitas meteorologi dan klimatologis adalah gelombang panas ekstrem yang melanda pantai barat AS pada Juni dan Juli. Gelombang ini menyebabkan kubah panas dan memecahkan rekor hingga 5C di beberapa tempat. Pada saat itu, Ahli Meteorologi Kerajaan Belanda, Geert Jan van Oldenborgh (yang meninggal pada Oktober 2021) menyebutnya suhu telah jauh melampaui batas, mengejutkan, dan mengguncang.
Herrera sendiri menyebutkan 2021 penuh dengan cuaca ekstrem. Ia bahkan menyebutkan cuaca pada tahun lalu sebagai ibu dari semua gelombang panas.
“Saya akui, saya tidak akan pernah percaya ini bahkan secara fisik tidak mungkin. Besarnya peristiwa ini melampaui apa pun yang saya lihat setelah seumur hidup meneliti peristiwa ekstrem di semua sejarah iklim dunia modern dalam beberapa abad terakhir.”