Tiki Taka Polemik Pernyataan Gubernur Papua
Penulis : Tim Betahita
Masyarakat Adat
Minggu, 20 Februari 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Gubernur Papua Lukas Enembe berencana mengambil langkah tegas atas beredarnya poster deklarasi Independent Papuan Movement atau Gerakan Papua Merdeka yang menampilkan foto wajahnya.
Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus mengatakan poster dengan mencantumkan nama Lukas Enembe seperti itu bukan pertama kali diproduksi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Praktik semacam ini jelas merugikan nama baik Gubernur dan tentunya ke depan kami akan mengambil langkah tegas dan terukur untuk menyelesaikan fenomena hoaks yang bertubi-tubi ini," kata Rifai dalam akun twitter @RifaDarusM, yang telah diizinkan dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (19/2).
Berdasarkan gambar yang diunggah Rifai, tampak foto Lukas Enembe menggunakan penutup kepala khas masyarakat Papua. Dalam gambar itu, tertulis kata-kata "Undangan terbuka Deklarasi Independent Papuan Movement bersama Gubernur Papua Lukas Enembe".
Rifai juga menekankan Lukas Enembe berkomitmen menjalankan tugas sebagai Gubernur Papua.
"Berkenaan dengan hoax yang menggiring keterlibatan Gubernur Lukas Emenbe dalam Independent Papuan Movement, kami tekankan bahwa beliau senantiasa berkomitmen dalam menjalankan tugas sebagai Pimpinan Pemerintahan Provinsi Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia guna menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua," kata Rifai.
Enembe Klaim Warga Papua tak Aman di Negeri Sendiri
Sebelumnya, ubernur Papua Lukas Enembe mengatakan warga Papua merasa tidak aman hidup di negeri sendiri. Lukas menyebut semua orang Papua menangis.
Pernyataan itu terekam dan beredar di media sosial. Lukas berkata warga Intan Jaya, Puncak, Nduga, Boven Digoel, dan Maybrat hidup dalam kesedihan.
"Orang menangis, orang tidak hidup aman di negeri kita sendiri, tidak hidup aman!" kata Lukas dalam video berdurasi 44 detik tersebut.
Lukas menyampaikan warganya tidak hidup dengan kebahagiaan. Dengan nada meninggi, ia menegaskan tak ada warga Papua yang senang.
"Seluruh Papua, di muka bumi ini, yang tidak happy itu orang Papua. Kamu catat itu," ujarnya.
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus mengonfirmasi pernyataan Lukas tersebut. Rifai berkata pernyataan Lukas merupakan bentuk empati karena melihat masih banyak orang Papua menderita karena persoalan keamanan.
"Seperti kejadian yang terjadi di Kabupaten Puncak, Pegunungan Bintang, dan di Maybrat Papua Barat. Di mana masih banyak orang Papua menangis karena faktor keamanan. Jadi, jangan diartikan sempit," ucap Rifai, dikutip dari keterangan tertulis di situs resmi Pemerintah Provinsi Papua.
Rifai meminta seluruh pihak tidak memolitisasi video Lukas tersebut. Dia juga meminta tak ada pihak yang mengaitkan pernyataan Lukas dengan gerakan separatis di Papua.
"Termasuk dalam hoaks yang baru beredar berkenaan dengan Deklarasi Independent Papua Movement di Bali tanggal 16 Februari 2022 yang menggiring keterlibatan beliau," ujarnya.