Kemasan Buah dan Sayuran Segar Sumbang Polusi Plastik

Penulis : Tim Betahita

Sampah

Senin, 28 Februari 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Saat pergi ke supermarket, apakah kamu pernah melihat buah-buahan atau sayuran seperti apel dan brokoli terbungkus plastik bening? Riset baru-baru ini menyarankan agar praktik ini dihentikan. Karena tidak berpengaruh pada ketahanan, dan justru menambah polusi plastik dan sampah makanan.

Studi tersebut dilakukan oleh Wrap, sebuah organisasi nonprofit yang berfokus pada isu keberlanjutan. Analisis melihat pisang, brokoli, dan timun, dan melawan ide bahwa plastik bungkus sekali pakai dapat mencegah sampah makanan.

Namun, temuan Wrap menyimpulkan bahwa bungkus plastik kerap mendorong konsumen membeli makanan secara berlebihan, sehingga menambah masalah sampah makanan.

Marcus Gover, direktur eksekutif Wrap, mengatakan bahwa meski plastik pembungkus penting dan kerap melindungi makanan, riset terbaru menemukan bahwa kemasan “tidak serta merta memperpanjang umur produk segar yang belum dipotong,” dan sebenarnya “bisa meningkatkan limbah makanan dalam kasus ini.”

Ilustrasi sampah makanan. Foto: Shutterstock.com

The Guardian melaporkan bahwa orang Inggris membuang hampir setengah juta ton sayuran segar dan salad serta seperempat juta ton buah segar senilai total 2.1 miliar setiap tahunnya. Makanan ini dibuang karena lunak dan berjamur, atau label tanggal melewati kedaluwarsa.

Limbah makanan buruk bagi planet bumi, sebab ikut menyumbang emisi gas rumah kaca. Para ilmuwan memperkirakan bahwa sepertiga dari emisi gas rumah kaca Inggris terkait makanan dan minuman.

Menurut Wrap, menyimpan makanan di lemari es di bawah suhu 5 derajat celcius bisa bertahan selama berhari-hari hingga berminggu lamanya. Sementara itu apel bisa bertahan hingga berbulan-bulan dengan kualitas yang masih baik. 

“Kami menemukan bahwa untuk sebagian besar barang, kemasan plastik tidak memberi perbedaan terkait umur simpan,” kata Gover, dikutip The Guardian, Kamis, 24 Februari 2022. 

Gover mengatakan, kemasan plastik tidak terlalu penting dalam membungkus apel dan makanan segar. Lembaganya mempelajari lima jenis makanan: apel, pisang, brokoli, timun, dan kentang. Kelimanya disimpan dalam kemasan asli dan longgar, pada suhu yang berbeda.

Wrap menghitung, jika lima produk tersebut dijual bebas dan tanpa tanggal kedaluwarsa, bisa menghemat lebih dari 10.300 ton plastik dan sekitar 100.000 ton makanan dari pemborosan setiap tahun. Angka ini setara dengan 14 juta keranjang belanja makanan.

Dengan demikian limbah makanan dapat dicegah karena konsumen membeli dalam jumlah yang tepat dan menggunakan penilaian mereka sendiri, tanpa bergantung pada label tanggal dalam menentukan apakah suatu makanan masih baik.

Untuk diketahui, 10 orang di Inggris membuang bahan makanan berdasarkan tanggal, sehingga makanan yang masih enak bisa saja dibuang. 

THE GUARDIAN