Greenpeace akan Gugat Pemerintah Inggris atas Izin Ladang Gas
Penulis : Aryo Bhawono
Perubahan Iklim
Rabu, 27 Juli 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Greenpeace akan mengambil tindakan hukum terhadap pemerintah Inggris atas klaim kegagalan memeriksa dampak lingkungan pembakaran dari ladang gas Jackdaw di lepas pantai Aberdeen. Pemerintah Inggris memberikan persetujuan kepada Shell untuk mengembangkan lapangan ekstraksi gas pada 2 Juni lalu.
Greenpeace mengatakan bahwa jika gas dari Jackdaw itu bisa menghasilkan emisi CO2 yang lebih banyak dari Ghana. Pada saat yang sama Inggris tengah menghadapi musim panas dengan suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Juru Kampanye Transisi Minyak dan Gas Greenpeace Inggris, Philip Evans, mengatakan pemerintah tahu bahwa pembakaran bahan bakar fosil mendorong krisis iklim namun mereka menyetujui ladang gas baru pada bulan Juni. Persetujuan ini diberikan tanpa pemeriksaan iklim yang tepat dan menyatakan keadaan darurat nasional atas gelombang panas pada bulan Juli.
“Persetujuan Jackdaw ini adalah skandal,” ucap dia seperti dikutip dari Guardian.
Sementara itu, tagihan rumah tangga melonjak, dan pemerintah mengabaikan solusi yang masuk akal seperti isolasi rumah, pompa panas, dan energi terbarukan yang murah. Greenpeace percaya hal ini adalah pengabaian kewajiban hukum pemerintah.
Kami tidak akan membiarkannya begitu saja. Jadi kami mengambil tindakan hukum untuk menghentikan Jackdaw, dan setiap kali kami melihat pemerintah bertindak melanggar hukum untuk memberi lampu hijau bahan bakar fosil baru, kami siap untuk bertarung di pengadilan,” kata dia.
Juru kampanye iklim di Skotlandia menyambut baik pengumuman tersebut. Friends of the Earth Scotland mengatakan tantangan hukum ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada pemerintah bahwa juru kampanye iklim akan menentang ekspansi bahan bakar fosil dengan segala cara yang mereka bisa.
Freya Aitchison, dari Friends of the Earth Scotland, mengatakan ilmuwan iklim dan pakar energi menyebutkan ekstraksi gas harus dihentikan jika ingin membatasi pemanasan yang berbahaya. Namun pemerintah Inggris terus maju dengan proyek perizinan seperti Jackdaw yang akan membuat ketergantungan pada bahan bakar fosil selama beberapa dekade mendatang.
Kelompok itu mengatakan gas dari lapangan akan menghasilkan emisi setara dengan setengah emisi tahunan Skotlandia jika dibakar.
Faktanya adalah bahwa setiap gas yang diekstraksi akan menjadi milik raksasa energi Shell, yang akan menjualnya di pasar terbuka untuk meningkatkan keuntungan besar mereka. Sehingga tidak akan menurunkan harga energi yang terus melonjak. Proyek ini tidak dapat dibiarkan berjalan terus.
“Pemerintah Inggris harus berhenti mengeluarkan lisensi bahan bakar fosil baru dan sebagai gantinya mulai merencanakan penghentian produksi yang terkelola, dengan transisi yang adil bagi pekerja dan masyarakat,” ujar Aitchison.