Sebanyak 74 Satwa Dilepasliarkan di Pegunungan Cycloop Papua

Penulis : Aryo Bhawono

Satwa

Jumat, 05 Agustus 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Sebanyak 74 satwa asli Papua dilepasliarkan ke habitat alaminya di hutan sekitar Kawasan Cagar Alam (CA) Pegunungan Cycloop. Satwa tersebut merupakan barang bukti titip rawat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Papua dan translokasi dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.

BBKSDA Papua melepasliarkan 74 satwa asli Papua di Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua pada Selasa (2/8/2022). Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan, dan Pengawetan pada BBKSDA Papua, Lusiana Dyah Ratnawati, mengatakan Ada berbagai jenis satwa yang dilepaskan.

Jenis-jenis satwa itu adalah tiga ekor kakaktua raja (Probosciger aterrimus), dua ekor kakatua koki (Cacatua galerita), 13 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory), dua ekor cenderawasih kuning kecil (Paradisaea minor), enam ekor nuri bayan (Eclectus roratus), delapan ekor nuri cokelat (Chalcopsitta duivenbodei). 

“Satwa-satwa tersebut merupakan bukti titip rawat satwa dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Papua,” ucapnya dalam pers rilis. 

Cenderawasih kuning kecil jantan sedang menarik perhatian sang betina di atas ranting pepohonan./Foto: Ekonusa/Tim Laman/IG@timlaman

Sementara satwa-satwa titipan translokasi dari BBKSDA Jawa Timur, antara lain adalah dua ekor biawak hijau (Varanus prasinus), dua ekor biawak ekor biru (Varanus doreanus), 19 ekor kadal panana/kadal lidah biru (Tiliqua scincoides), tiga ekor boa pohon Papua (Candoia carinata), dan 14 ekor sanca hijau (Morelia viridis).

Satwa telah menjalani masa habituasi di kandang transit satwa Buper Waena, dan dinyatakan dalam kondisi sehat dan berperilaku alami sehingga siap dipulangkan ke habitat alaminya.

Plt. Kepala BBKSDA Papua, Abdul Azis Bakry, mengucapkan terima kasih kepada Ditreskrimsus Polda Papua yang sudah membantu menyelamatkan satwa negara dan semua pihak yang telah terlibat dalam upaya melestarikan satwa liar milik negara. Ia merasa prihatin dengan banyaknya satwa yang dipulangkan ke alam. Banyak satwa tersebut merupakan titip Ditreskrimsus Polda Papua dan translokasi dari BBKSDA Jatim, berarti masih terjadi tindak ilegal satwa liar dari Papua. 

“Maka, pada kesempatan ini saya mengimbau semua pihak, stop perburuan dan perdagangan satwa liar asli Papua. Ini penting, karena tindak ilegal satwa liar sangat besar konsekuensi dan kerugiannya. Mari kita jaga satwa liar Papua sebelum menjadi kenangan.” ungkap Azis.