Ini Dia Spesies Burung Baru yang Ditemukan di Amerika Selatan
Penulis : Raden Ariyo Wicaksono
Biodiversitas
Kamis, 06 Oktober 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Ahli ornitologi telah menggambarkan spesies baru dari genus burung Aphrastura dari Kepulauan Diego Ramírez, titik paling selatan benua Amerika. Burung jenis baru itu kemudian dinamakan rayadito subantartika (Aphrastura subantarctica).
Penemuan rayadito subantartika dilaporkan dalam sebuah makalah di jurnal Scientific Reports.
Aphrastura adalah genus kecil burung passerine terestrial dalam keluarga ovenbird Furnariidae. Umumnya dikenal sebagai rayaditos, burung ini endemik di barat daya Amerika Selatan.
Aphrastura mencakup dua spesies yang sebelumnya dikenal, yakni rayadito ekor duri (Aphrastura spinicauda) dan masafuera rayadito (Aphrastura masafuerae).
Spesies pertama mendiami bioma hutan beriklim di benua Amerika Selatan, dan distribusi yang terakhir terbatas pada hutan pakis pohon berkabut di Pulau Alejandro Selkirk samudera.
“Pulau Alejandro Selkirk hanya memiliki luas 85 km persegi dan merupakan bagian dari Kepulauan Juan Fernández, terpisah dari benua sejauh 670 km,” kata Dr. Ricardo Rozzi dan rekan-rekannya peneliti di Universidad de Magallanes dan Universitas Texas Utara.
“Tidak seperti masafuera rayadito, rayadito berekor duri memiliki distribusi yang luas di sepanjang seluruh rentang garis lintang bioma hutan beriklim Amerika Selatan. Ini mendiami jenis hutan gugur dan hijau sepanjang tahun mulai dari Chili utara-tengah hingga ujung selatan Chili dan Argentina.”
Burung rayadito subantarctic (Aphrastura subantarctica) ini diketahui mendiami Kepulauan Diego Ramírez.
"Diego Ramírez adalah titik paling selatan dari benua Amerika Selatan," kata para peneliti.
“Sementara muncul hanya 100 km barat daya Cape Horn di tepi landas kontinen, kepulauan itu dipisahkan darinya oleh salah satu laut paling ganas di dunia di bagian utara Lintasan Drake, dengan kondisi iklim yang keras dan akses yang sulit dari benua itu.”
Rayadito subantartika memiliki panjang total 14,5 cm dan berat sekitar 15 gram. Spesies ini berbeda dari rayadito ekor duri dengan paruhnya yang lebih besar, tarsi yang lebih panjang, ekor yang lebih pendek, dan massa tubuh yang lebih besar.
Ia bergerak pada jarak yang lebih pendek dari permukaan tanah, dan bukannya bersarang di rongga di pohon, ia berkembang biak di rongga di tanah, mencerminkan sejarah kehidupan yang berbeda.
“Perbedaan genetik, morfologis, dan ekologis dari populasi rayadito subantartika, yang mungkin dihasilkan dari isolasi di sebuah pulau dengan habitat yang berbeda, mungkin merupakan proses evolusi yang sedang berlangsung,” kata para penulis.
“Karena ukuran kecil pulau Diego Ramírez dan potensi kedatangan predator mamalia eksotis, sangat mendesak untuk melindungi spesies endemik baru ini dari kepunahan.”