Rapat Umum FSC Setujui Mosi 37
Penulis : Sandy Indra Pratama
Hutan
Jumat, 14 Oktober 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Para anggota Forest Stewardship Councill yang berkumpul di gelaran General Assembly FSC, di Bali, telah selesai memberikan pemungutan suaranya untuk mosi yang paling mendapatkan perhatian: Mosi 37.
Dilansir dari laman Preferredbynature, dengan menjatuhkan pilihan dan dukungan terhadap mosi 37, maka FSC siap menurunkan ambang konversi dari 1994 ke ambang yang baru yakni 2020.
Mosi 37 mendapatkan 82,54 persen suara atau setara dengan 377 suara dari para pemegang hak memilih. Sementara yang menolak berjumlah 95 suara atau setara dengan 17.46 persen.
Dalam pemungutan suara nyaris tidak ada dissenting opinion dari seluruh kamar yang terlibat dalam rapat umum FSC. Hasil pemungutan suara di seluruh kamar yang memilih mosi 37 adalah: Kamar Ekonomi 71,34 persen, Kamar Lingkungan 90,18 persen dan Kamar Sosial 86,19 persen.
Sejak pembukaan Sidang Umum FSC 2022 pada hari Minggu, Mosi 37 memang menjadi perdebatan sengit di aula dan koridor acara tiga tahunan tersebut. (Baca juga: Di Balik Hangatnya Cerita Dua Opsi di Bali)
“Diloloskannya mosi ini akan memungkinkan banyak anggota baru untuk bergabung dengan FSC dan membantu untuk lebih memperkuat kemampuan FSC untuk tumbuh dan memberikan dampak di masa depan. Saya sangat senang bahwa usaha kecil kehutanan yang didirikan di lahan yang dikonversi setelah tahun 1994 sekarang dapat bergabung,” kata Peter Feilberg, Direktur Eksekutif Preferred by Nature.
Dari catatan betahita soal siapa saja anggota yang sedang mengantre menunggu keputusan agar bisa masuk mendapatkan sertifikasi FSC adalah APP dan APRIL. Di mana banyak pihak tahu dua korporasi itu dinilai banyak NGO terutama di Indonesia masih menyisakan banyak masalah sosial dan lingkungan.
Sementara itu beberapa hari sebelum keputusan, Jens Kanstrup, mewakili Forests of the World, mengatakan LSM Denmark akan memberikan suara menentang Mosi 37 jika mosi 45 tidak disetujui terlebih dahulu:
“Reputasi kita dipertaruhkan di sini. Bukan reputasi FSC. Jika kami memilih mosi tersebut, kami mempertaruhkan kredibilitas kami sendiri, jika prosedur pemulihan tidak memberikan perbaikan yang cukup untuk membenarkan penggabungan kembali perusahaan yang terlibat dalam konversi masa lalu. Kami tidak mampu untuk itu,” katanya.
Motion 45 akan memicu perubahan lebih lanjut pada Kerangka Kerja Perbaikan dan beberapa orang khawatir hal ini dapat menunda proses secara signifikan.
Senada dengan Jens, Rainforest Action Network juga mengeluarkan pernyataan keras jauh sebelum adanya keputusan disetujuinya mosi 37. (Baca juga: Ragam Alasan RAN Menolak Opsi 37 dalam Rapat Umum FSC)