Populasi Manusia Mencapai 8 Miliar
Penulis : Aryo Bhawono
Uncategorized
Rabu, 16 November 2022
Editor : Raden Ariyo Wicaksono
BETAHITA.ID - Populasi dunia diproyeksikan mencapai 8 miliar orang pada 15 November 2022. Pertumbuhan ini menyimpan harapan sekaligus kecemasan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan pertumbuhan populasi dunia menjadi sebuah tonggak penting dalam pembangunan. Dikutip dari website PBB, pencapaian populasi 8 miliar manusia menjadi rekor dan disebabkan oleh peningkatan bertahap dalam umur manusia karena perbaikan kesehatan masyarakat, nutrisi, kebersihan pribadi dan obat-obatan. Ini juga merupakan hasil dari tingkat kesuburan yang tinggi dan terus-menerus di beberapa negara.
“Tonggak sejarah adalah kesempatan untuk merayakan keragaman dan kemajuan sambil mempertimbangkan tanggung jawab bersama umat manusia untuk planet ini,” ucap Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Meskipun populasi global membutuhkan waktu 12 tahun untuk tumbuh dari 7 menjadi 8 miliar, dibutuhkan sekitar 15 tahun, hingga 2037, untuk mencapai 9 miliar, sebuah tanda bahwa tingkat pertumbuhan populasi global secara keseluruhan melambat.
Negara-negara dengan tingkat kesuburan tertinggi cenderung memiliki pendapatan per kapita terendah. Makanya pertumbuhan populasi global justru semakin terkonsentrasi di negara-negara termiskin di dunia, yang sebagian besar berada di Afrika sub-Sahara.
Di negara-negara tersebut pertumbuhan populasi yang cepat dan berkelanjutan dapat menggagalkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs), yang tetap menjadi jalan terbaik dunia menuju masa depan yang bahagia dan sehat.
Meski pertumbuhan penduduk memperbesar dampak lingkungan dari pembangunan ekonomi, peningkatan pendapatan per kapita merupakan pendorong utama pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan. Negara-negara dengan konsumsi sumber daya material dan emisi gas rumah kaca per kapita tertinggi cenderung adalah negara-negara yang pendapatan per kapitanya lebih tinggi, bukan negara-negara yang populasinya tumbuh dengan cepat.
Memenuhi tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu global, sambil mencapai SDG, sangat bergantung pada pembatasan pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan. Namun, pertumbuhan populasi yang lebih lambat selama beberapa dekade dapat membantu mengurangi akumulasi kerusakan lingkungan lebih lanjut pada paruh kedua abad ini.