NASA Batalkan Pembuatan Satelit Pemantau Gas Rumah Kaca
Penulis : Aryo Bhawono
Perubahan Iklim
Sabtu, 03 Desember 2022
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - NASA membatalkan rencana pembuatan satelit pemantau gas rumah kaca di Amerika karena terlalu mahal dan rumit. Badan antariksa tersebut akan tetap mengamati polusi karbon dengan cara yang berbeda.
Pembatalan ini diumumkan pada Selasa (29/11/2022), NASA menyebutkan misi GeoCarb-nya, yang seharusnya menjadi satelit berbiaya rendah untuk memantau karbon dioksida, metana, dan kehidupan tanaman berubah di Amerika Utara dan Selatan, terhenti karena pembengkakan biaya.
Ketika diumumkan enam tahun lalu, seharusnya menelan proyek ini menelan biaya 166 juta dolar AS. Tetapi Direktur Earth Science NASA, Karen St. Germain, menyebutkan perhitungan NASA terbaru menunjukkan biaya akan membengkak menjadi lebih dari 600 juta dolar AS karena terlambat bertahun-tahun.
Tidak seperti satelit pemantau gas rumah kaca lain yang memantau dari orbit rendah, GeoCarb seharusnya berada di ketinggian yang jauh lebih tinggi, yakni 35.786 kilometer. Satelit ini akan berada dari satu tempat tetap di orbit dan fokus pada Amerika Utara dan Selatan. GeoCarb pun memiliki perspektif yang berbeda dan lebih jauh itu terbukti terlalu sulit dan mahal untuk dilakukan sesuai anggaran dan tepat waktu.
Harga peralatannya saja sudah lebih dari dua kali lipat dan kemudian ada masalah non-teknis yang akan menambah lebih banyak. Agensi telah menghabiskan 170 juta dolar AS untuk program yang sekarang dibatalkan dan tidak akan membelanjakannya lagi.
“Ini tidak mencerminkan pengurangan apa pun dalam komitmen kami terhadap sains, pengamatan yang terkait dengan gas rumah kaca, dan perubahan iklim,” kata St. Germain, seperti dikutip dari AP.
Kami, kata dia, masih berkomitmen untuk melakukan sains itu tapi kami harus melakukannya dengan cara yang berbeda karena kami tidak melihat instrumen ini bersatu.”
Pemantauan gas rumah kaca, penyebab utama pemanasan global, penting pada banyak tingkatan. Ini dapat membantu menemukan kebocoran, misalnya metana, atau meminta pertanggungjawaban perusahaan dan negara yang telah berjanji untuk mengurangi emisi. Di luar pemerintah, banyak perusahaan swasta sekarang melakukan pemantauan gas rumah kaca melalui satelit.
Alih-alih proyek ini, NASA ingin meluncurkan misi yang berfokus pada bumi yang belum diputuskan, dengan rancangan lebih besar dan kurang berisiko. Badan antariksa juga mendapatkan data metana dari instrumen khusus di Stasiun Luar Angkasa Internasional yang dimaksudkan untuk melihat debu mineral tetapi memantau gas rumah kaca yang kuat sebagai bonus. Selain itu ada satelit pemantau metana dari badan antariksa Eropa dan Jepang dan beberapa perusahaan komersial dan nirlaba.
NASA juga memiliki dua satelit khusus yang memantau karbon dioksida, gas rumah kaca utama.