Deforestasi Amazon Brasil Turun dari Level Tertinggi 15 Tahun

Penulis : Tim Betahita

Lingkungan

Senin, 05 Desember 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Deforestasi di hutan hujan Amazon Brasil turun dalam 12 bulan hingga Juli tahun ini, menurut data pemerintah yang dirilis pekan ini. Angka tersebut turun dari level tertinggi selama 15 tahun terakhir di bawah Presiden Jair Bolsonaro. 

Kerusakan menurun 11% dari tahun sebelumnya menjadi 11.568 kilometer persegi (1.156,8 hektare), menurut data tahunan dari badan penelitian luar angkasa Brasil Inpe. Itu pun skalanya masih lebih tinggi dari tahun mana pun dari 2009 hingga 2020. 

"Lebih baik memiliki angka yang lebih rendah daripada angka yang lebih tinggi, tetapi angkanya memang masih sangat tinggi - tertinggi kedua dalam 13 tahun," kata Marcio Astrini, kepala kelompok advokasi lingkungan Climate Observatory.

Amazon, yang merupakan hutan hujan tropis di dunia, menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar. Ini adalah gas yang mendorong pemanasan iklim yang dilepaskan ke atmosfer melalui penggundulan hutan. 

Kebakaran menghancurkan area hutan alami di wilayah hutan Amazon, Brazil, September 2020. Foto: Christian Braga/Greenpeace

Ane Alencar, direktur sains di Institut Penelitian Lingkungan Amazon (IIAP), mengatakan bahwa tidak ada perubahan dalam kebijakan Bolsonaro yang dapat menjelaskan penurunan deforestasi tersebut. Selama memerintah Brasil, kebijakan Bolsonaro cenderung melemahkan institusi lingkungan di negara tersebut.  

Alencar dan Astrini mengatakan bahwa saat ini tidak mungkin untuk segera mengetahui mengapa deforestasi turun. Keduanya mengatakan, cuaca atau siklus ekonomi bisa menjadi faktornya.

Pemantauan deforestasi di Brasil dilakukan dengan satelit. Sebagai informasi, luas deforestasi tahunan yang dihasilkan oleh program pemantauan satelit PRODES milik Inpe jauh lebih akurat daripada sistem peringatan cepat DETER, yang menerbitkan data mingguan.

Perusakan hutan adalah sumber emisi gas rumah kaca terbesar di Brasil. Laporan PRODES yang dirilis pada hari Rabu memberikan tolok ukur yang digunakan Brasil untuk mengukur apakah Brasil memenuhi komitmen lingkungan dan iklimnya.

Presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silvahas berjanji untuk membalikkan deforestasi yang melonjak di bawah Bolsonaro, yang memotong pengeluaran dan staf untuk penegakan hukum lingkungan.

Deforestasi rata-rata dalam empat tahun terakhir di pemerintahan Bolsonaro kira-kira 60% lebih tinggi dari empat tahun sebelumnya. Reuters melaporkan bahwa kantor Bolsonaro tidak segera menanggapi ketika dihubungi untuk komentar. 

“Kita sudah melihat konsekuensi dari penggundulan hutan. Terjadi lebih banyak kekeringan, musim hujan yang lebih pendek, peningkatan kebakaran, dan peningkatan suhu,” kata Mariana Napolitano, manajer sains di WWF-Brasil.

Lula mungkin menghadapi perjuangan berat untuk menunjukkan deforestasi yang lebih rendah di tahun pertamanya. Angka PRODES tahun ini hanya sampai Juli, sebelum rekor deforestasi tertinggi yang diukur dari Agustus hingga Oktober oleh sistem peringatan cepat Inpe.

Bulan-bulan itu malah akan tercermin dalam data PRODES tahunan pertama yang dirilis di bawah Lula pada tahun 2023.

"Pada tahun pertama pemerintahan Lula, akan sangat sulit untuk menurunkan deforestasi secara signifikan" ke tingkat pra-Bolsonaro, kata Astrini.