Tiga Lumba-Lumba Irrawaddy Mati Dalam Waktu Berdekatan

Penulis : Aryo Bhawono

Biodiversitas

Selasa, 27 Desember 2022

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Tiga lumba-lumba air tawar yang terancam punah telah mati dalam rentang waktu 10 hari. Kematian ini membuat khawatir konservasionis di Kamboja.

Kematian lumba-lumba ketiga, yang sebelumnya dalam kondisi sehat, dalam periode singkat menunjukkan situasi yang kian mengkhawatirkan. “Perlu penegakan hukum yang intensif segera dilakukan di habitat lumba-lumba,” kata World Wildlife Fund dalam pengumuman seperti dikutip dari AP pada Senin (26/12/2022).

Kematian lumba-lumba Irrawaddy ini diyakini terkait dengan pemancingan ilegal. Makanya para konservasionis menyoroti perlunya penegakan hukum untuk membantu menyelamatkan spesies juga dikenal sebagai lumba-lumba Sungai Mekong.

WWF mengatakan tubuh lumba-lumba betina sehat yang diperkirakan berusia antara 7 dan 10 tahun ditemukan mengambang di sungai pada Sabtu di timur provinsi Kratie. Pemeriksaan bangkai menunjukkan bahwa lumba-lumba, dengan panjang 196 sentimeter dan berat 93 kilogram, telah dibungkus dan terkait dengan tali pancing kusut.

Foto stok menunjukkan lumba-lumba Irrawaddy. Mereka hanya ditemukan di tiga sungai di dunia./Foto: Isuaneye/Getty Images

Direktur WWF Kamboja, Seng Teak, mengatakan tanpa tindakan segera peningkatan aktivitas penangkapan ikan ilegal di kawasan konservasi lumba-lumba akan menghancurkan populasi lumba-lumba Sungai Mekong di Kamboja.

Pernyataan tersebut menganjurkan peningkatan patroli siang dan malam untuk melindungi lumba-lumba yang tersisa di kawasan konservasi.

Sensus pertama lumba-lumba Irrawaddy di Kamboja pada tahun 1997 memperkirakan total populasinya sekitar 200 ekor. Pada tahun 2020, populasinya diperkirakan turun menjadi 89 ekor.

WWF mengatakan sebanyak 11 lumba-lumba telah mati pada tahun 2022, sehingga jumlah kematian menjadi 29 dalam tiga tahun terakhir.

Lumba-lumba Irrawaddy diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Kelompok lain dari lumba-lumba ini ditemukan di dua sungai air tawar lainnya: Irrawaddy Myanmar dan Mahakam Indonesia di Pulau Kalimantan.