Kecelakaan Kerja Kembali Terjadi di PT GNI

Penulis : Aryo Bhawono

Tambang

Rabu, 01 Februari 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Kecelakaan kerja kembali terjadi di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kecelakaan ini menambah daftar pekerja yang tewas akibat kecelakaan kerja di smelter tersebut.

Seorang pekerja tambang PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) tewas setelah mengalami kecelakaan akibat kendaraan dump truck yang dikemudikannya tergelincir di jalan hauling.

Jalan hauling adalah jalanan yang menjadi sarana lalu lalang truk bermuatan besar yang memindahkan hasil tambang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Korban tewas bernama Nelgi Rukka asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

ilustrasi smelter tembaga. (Britannica)

Ia tewas setelah truk memuat puluhan ton hasil tambang yang dikemudikannya menabrak tanggul akibat jalanan yang diduga licin.

"Iya benar, kecelakaan itu terjadi pada hari Minggu (29/1) kemarin sekitar pukul 8 pagi di Jalan Hauling, PT DBM," kata Kapolres Morowali Utara AKBP, Imam Wijayanto, seperti dikutip dari CNN Indonesia pada Selasa (30/1/2022).

Meski sempat dilarikan ke klinik milik perusahaan tapi korban tidak dapat diselamatkan.

"Kemungkinan korban mengalami benturan yang sangat kuat ketika melompat dari kendaraan. Korban dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Kolonodale," jelasnya.

Saat ini, kata Imam, pihaknya bersama pihak Polda Sulteng telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pastinya kecelakaan tersebut.

"Jenazah korban saat ini telah diambil oleh pihak keluarga dan dibawa ke kampung halamannya," kata dia.

Insiden ini menambah data korban meninggal akibat kecelakaan di perusahaan itu. Data Trend Asia menyebutkan ada tujuh pekerja yang tewas di wilayah kerja smelter PT GNI, bahkan sejak smelter itu masih dalam tahap pembangunan. Tujuh orang pekerja yang tewas terdiri dari dua pekerja bunuh diri yang keduanya adalah warga negara Cina, dan lima pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja yang pertama menimpa seorang operator alat berat berinisial HR, 25 tahun, yang ditemukan tertimbun longsor bersama ekskavator pada Rabu, 10 Juni 2020. Korban dilaporkan sudah tertimbun longsor sejak pukul 20.00 WITA pada 8 Juni 2020. 

Pada 23 Mei 2022 ditemukan WNA asal Cina berinisial MG, 56 tahun, meninggal bunuh diri di lokasi PT GNI. 

Sebulan berselang, tepatnya pada 15 Juni 2022, WNA asal Cina lainnya juga ditemukan meninggal dunia bunuh diri dengan menggunakan tali Kawat Slank di lokasi PT GNI. Pria berusia 51 tahun itu ditemukan oleh salah seorang karyawan PT GNI yang akan melakukan pekerjaan di lokasi DP 4 PLTU PT GNI sekitar pukul 02.00 WITA, dini hari. 

Pada 24 Juni 2022, seorang korban bernama Yaser terseret longsor setelah mengoperasikan dozer tanpa lampu penerangan di tengah malam, hingga masuk ke laut dengan kedalaman 26 meter.

Kemudian, pada Rabu 6 Juli 2022 seorang pekerja PT GNI meregang nyawa di lokasi kerja. Ali Farhan, pemuda 21 tahun yang baru bekerja selama tiga pekan itu hilang saat bekerja dengan crew tungku 6 smelter 1.Dia ditemukan tidak bernyawa setelah jatuh di sebelah kontrol tuas mesin hidrolik. Korban diduga tercebur ke area pembuangan slek yang panas. 

Kemudian pada pekan ketiga Desember 2022, dua dua pekerja operator alat berat bernama Nirwana Selle dan Made Devri meninggal karena terjebak kebakaran akibat ledakan dari tungku smelter 2.