Rusia Masukkan WWF Dalam Daftar Agen Asing

Penulis : Aryo Bhawono

Pejuang Lingkungan

Senin, 13 Maret 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Rusia menetapkan World Wildlife Fund (WWF) dalam kategori sebagai agen asing. Penetapan sebagai agen asing ini juga diberlakukan pada seorang kritikus pemerintah, seorang ekonom terkenal, dan beberapa lainnya.

Hukum Rusia mewajibkan individu maupun organisasi penerima dana asing serta terlibat ‘aktivitas politik’ untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai ‘agen asing’.Pelabelan ini diikuti dengan pengawasan tambahan dari pemerintah. Pihak berwenang telah menggunakan hukum untuk mendiskreditkan mereka yang terdaftar dan membungkam perbedaan pendapat.

WWF, yang berkantor pusat di Washington, adalah kelompok konservasi yang memiliki proyek-proyek di seluruh dunia, termasuk di Rusia. Pemerintah Rusia telah memasukkan organisasi ini sebagai agen asing. 

Dikutip dari AP, Kementerian Kehakiman Rusia mengatakan bahwa organisasi tersebut mencoba memengaruhi keputusan otoritas eksekutif dan legislatif dan menghalangi pelaksanaan proyek-proyek industri dan infrastruktur dengan memakai kedok perlindungan alam dan lingkungan .

Logo World Wild Fund. Istimewa.

Perwakilan WWF mengatakan kepada situs berita Rusia, Meduza, bahwa keputusan untuk menetapkan organisasi tersebut sebagai agen asing tidak berdasar. Mereka berjanji untuk melawan di pengadilan dan menekankan bahwa kelompok tersebut akan terus melindungi spesies hewan langka dan melestarikan alam Rusia.

Kementerian juga menambahkan ekonom Rusia Sergei Guriev, seorang profesor di Sciences Po, sebuah universitas Prancis yang juga dikenal sebagai Institut Studi Politik Paris, trutut masuk dalam daftar tersebut. Kementerian itu menuduh Guriev telah berbicara negatif tentang prajurit Angkatan Bersenjata Rusia dan menyebarkan informasi palsu melalui media asing tentang keputusan yang diambil oleh badan-badan negara Rusia dan kebijakan yang mereka terapkan.

Individu lain yang ditambahkan ke dalam daftar tersebut adalah Gennady Gudkov dan Nika Vodvud. Gudkov adalah mantan anggota parlemen yang kini menjadi tokoh oposisi. Ia secara terbuka menentang operasi militer khusus di Ukraina. Sedangkan Vodvud adalah blogger feminis.

Vodvud, kata kementerian itu, secara terbuka berbicara untuk mendukung Ukraina.

"Ia mendiskreditkan gagasan melayani Tanah Air membentuk sikap negatif terhadap dinas militer," ucap kementerian terkait.

Tambahan lain dalam daftar itu adalah Free Buryatia Foundation, sebuah kelompok advokasi dari wilayah Buryatia, Siberia, Rusia, yang mengutuk kampanye militer Rusia di Ukraina. Kelompok ini telah membantu puluhan tentara yang menolak untuk melanjutkan pertempuran di Ukraina untuk kembali ke rumah.

Kementerian Kehakiman menuduh yayasan tersebut menyerukan tindakan yang hasilnya dapat melanggar integritas teritorial Rusia.