Gelombang Panas Ekstrem Melanda Asia, Berdampak Kematian
Penulis : Kennial Laia
Perubahan Iklim
Minggu, 23 April 2023
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Gelombang panas parah melanda sebagian besar Asia, yang menyebabkan kematian dan penutupan sekolah. Suhu di negara seperti China pun menembus rekor.
Baru-baru ini suhu panas yang tidak biasa dilaporkan terjadi di Asia tenggara, termasuk di Luang Prabang, Laos, yang mencatat 42.7C suhu minggu ini. Vientiane, ibu kota Laos, merekam suhu 41.4C, yang terpanas dalam sejarah ibu kota negara tersebut.
Sementara itu di Thailand, stasiun pemantauan pemerintah di Tak di barat laut negara tersebut mencatat 45,4C pada hari Sabtu, 15 April 2023. Suhu tersebut memecahkan rekor tertinggi sebelumnya yakni 44,6C yang terjadi di Mae Hong Son pada 28 April 2016. Rekor tersebut tidak termasuk dalam ringkasan resmi statistik pemerintah.
Di Bangladesh, negara yang berada di garis depan krisis iklim, suhu melonjak di atas 40C di ibu kota, Dhaka, pada Sabtu, 15 April 2023. Hari itu merupakan yang terpanas dalam 58 tahun, yang menyebabkan permukaan jalan mencair. Seorang pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perubahan Iklim mengatakan, jika panas tidak mereda, mereka akan mengumumkan darurat suhu di daerah tertentu.
Dalam beberapa tahun terakhir, India menjadi sangat rentan terhadap panas ekstrem, dan para ahli khawatir tahun ini bisa menjadi lebih buruk. Gelombang panas April ini telah menghantam beberapa negara bagian India.
Departemen meteorologi India minggu ini pun mengeluarkan peringatan oranye tentang gelombang panas yang parah di beberapa bagian Bihar, Jharkhand, Odisha, Andhra Pradesh dan Benggala Barat, semua negara bagian dengan proporsi pekerja dan buruh pedesaan yang tinggi yang dipaksa untuk bekerja di luar bahkan saat suhu dan kelembapan melonjak.
Enam kota di utara dan timur India mencatat suhu di atas 44C. Sementara ibukota, Delhi, mencatat 40,4C pada Selasa. Gelombang panas diperkirakan akan berlanjut hingga setidaknya Jumat ini.
Departemen Meteorologi India mengatakan pada hari Selasa: “Kondisi gelombang panas kemungkinan akan berlanjut di Benggala Barat dan sebagian Bihar selama empat hari ke depan. Oleh karena itu, kami telah mengeluarkan peringatan oranye untuk wilayah tersebut mengingat kelembapan dan suhu tinggi. Orang harus mengambil tindakan pencegahan. Wilayah ini kemungkinan akan mengalami aktivitas badai sejak hari kelima ketika kondisi gelombang panas mereda.”
Suhu tinggi di India telah mendorong penutupan sekolah di beberapa negara bagian. Sebanyak 13 orang meninggal dan delapan lainnya menerima perawatan medis akibat sengatan matahari setelah acara penghargaan yang diadakan di luar ruangan di negara bagian Maharashtra.
Menteri utama Benggala Barat, Mamata Banerjee, menutup semua sekolah di negara bagian itu minggu ini karena kekhawatiran akan panas yang parah, dan mendesak lembaga pendidikan swasta untuk mengambil tindakan yang sama. Anak-anak sempat mengalami gangguan kesehatan seperti sakit kepala akibat panas, katanya, menurut media setempat.
Sekolah juga telah ditutup minggu ini di Tripura dan Odisha, sementara di Delhi sekolah tidak lagi mengadakan kebaktian sore.
Cuaca panas yang tidak biasa juga mendorong peringatan kesehatan di Thailand, di mana departemen kesehatan memperingatkan risiko sengatan panas, terutama bagi orang yang berolahraga atau bekerja berjam-jam di luar, seperti pekerja bangunan dan petani.
Ada kekhawatiran suhu tinggi dapat berlanjut di Thailand melebihi bulan-bulan musim panas yang biasa, menyebabkan kekeringan dan potensi gagal panen.
“Ratusan stasiun di lebih dari selusin negara memecahkan rekor,” kata Maximiliano Herrera, seorang ahli iklim dan sejarawan cuaca, dikutip Guardian. Wilayah yang dimaksud termasuk Kalewa di Myanmar barat laut, yang mencapai 44C, rekor untuk bulan April, dan Son La di Vietnam barat laut, yang mencapai 38C, rekor untuk bulan apa pun.
Temperatur juga naik di atas 30C di Jepang, dengan Minamata di prefektur Kumamoto mencapai 30,2C, rekor bulan April untuk area tersebut. Temperatur yang sangat tidak biasa untuk bulan ini juga tercatat di Asia Tengah, termasuk di Kazakhstan, di mana 33,6C tercatat di Taraz, rekor untuk bulan April, dan di Turkmenistan dan Uzbekistan.
Guardian