ADB Umumkan Rencana Pendanaan Untuk Upaya Iklim di Asia
Penulis : Kennial Laia
Perubahan Iklim
Jumat, 05 Mei 2023
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Bank Pembangunan Asia (ADB) mengumumkan fasilitas penjaminan pendanaan untuk membantu upaya iklim di kawasan tersebut. Di antaranya mengurangi emisi gas rumah kaca dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap dampak perubahan iklim.
Rencana pendanaan baru tersebut merupakan yang pertama dari jenisnya yang dikembangkan oleh bank pembangunan. Mekanismenya mencerminkan tekanan yang dihadapi pemberi pinjaman untuk berinovasi guna mengatasi krisis iklim yang telah melanda Asia dengan keras.
"Perubahan iklim adalah masalah kritis dalam hidup kita, dan di sini di Asia dan Pasifik, kita berada di garis depan pertempuran itu," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam pernyataan yang mengumumkan peluncuran fasilitas tersebut, Selasa, 2 Mei 2023.
"Peristiwa iklim yang kita alami selama 12 bulan terakhir hanya akan meningkat intensitas dan frekuensinya, jadi kita harus mengambil tindakan tegas sekarang," tambahnya.
Menurut ADB, mekanisme tersebut dinamai Innovative Finance Facility for Climate in Asia and the Pacific (IF-CAP). Rencana tersebut merupakan mekanisme penjaminan dengan leverage pertama untuk pembiayaan iklim yang diadopsi oleh bank pembangunan multilateral.
IF-CAP akan berkontribusi dalam memenuhi tujuan ADB menggunakan $100 miliar dari sumber dayanya sendiri untuk memerangi perubahan iklim selama 2019-2030.
Di bawah program tersebut, Denmark, Jepang, Korea Selatan, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat akan menjamin sebagian dari pinjaman pemberi pinjaman dan menanggung kerugian jika peminjam gagal membayar hutang mereka.
Ini akan membebaskan modal yang perlu disimpan ADB untuk risiko kredit, dan memungkinkannya meningkatkan pinjaman untuk proyek terkait iklim di Asia.
Asia adalah salah satu wilayah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Lebih dari 40% bencana terkait iklim terjadi di Asia dan Pasifik sejak awal abad ini, kata ADB.
Pengumuman pendanaannya mendahului pertemuan para pemimpin keuangan Asia di Incheon, Korea Selatan.
Reuters