IEEFA: Lembaga Pendanaan Kini Semakin Beralih dari Batu Bara
Penulis : Kennial Laia
Perubahan Iklim
Kamis, 11 Mei 2023
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Sebuah laporan terbaru mengungkap bahwa bank dan perusahaan asuransi kini lebih sering menambahkan kebijakan pengecualian batu bara ke dalam investasi mereka. Sementara itu, mereka yang telah memiliki kebijakan memperketatnya meskipun ada rekor keuntungan di sektor ini.
Hal itu diungkap oleh Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) yang terbit Kamis, 4 Mei 2023. Lebih dari 200 lembaga keuangan secara global memiliki kebijakan yang membatasi investasi batu bara, dua kali lipat dari jumlah yang terlihat pada April 2019. Ini menunjukkan bahwa tindakan iklim sedang meningkat, menurut lembaga tersebut.
Dalam analisisnya, IEEFA meninjau kebijakan pengakhiran batubara formal dari lembaga keuangan termasuk bank komersial, manajer aset global, perusahaan asuransi dan reasuransi, dana pensiun, bank sentral, pemberi pinjaman pembangunan dan lain-lain.
Peningkatan pembatasan ini terjadi di tengah rekor keuntungan di penambang batu bara selama setahun terakhir. Sebagian didorong oleh kebijakan yang membatasi modal yang tersedia untuk proyek baru, peningkatan regulasi, serta perang di Ukraina.
Asia menunjukkan peningkatan besar dalam jumlah lembaga keuangan yang mengecualikan batu bara, meningkat menjadi 41 dari 10 selama 2013-2019. Sedangkan pemberi pinjaman dan asuransi Eropa menetapkan kebijakan yang lebih ketat daripada di wilayah lain, kata IEEFA.
Sebagian besar lembaga keuangan membatasi investasi pada pembangkit listrik tenaga batu bara dan penambangan batu bara termal, namun pembatasan yang semakin ketat menargetkan semua layanan dan produk keuangan.
Pembatasan yang lebih ketat terkait dengan keuangan perusahaan, keuangan proyek, penjaminan emisi dan investasi. Tetapi ini juga meluas ke aktivitas batu bara yang lebih luas seperti gasifikasi batu bara, pembangkit listrik batu bara super kritis, dan batu bara untuk infrastruktur kereta api dan pelabuhan, kata IEEFA.