PBB: Polusi Plastik Dapat Dikurangi 80% pada 2040 

Penulis : Kennial Laia

Lingkungan

Jumat, 19 Mei 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID -  Laporan terbaru Program Lingkungan PBB (UNEP) mengungkap, polusi plastik global dapat dikurangi hingga 80 persen pada 2040. Perubahan yang dibutuhkan memang sangat besar, tetapi juga praktis dan terjangkau. 

Langkah pertama yang harus diambil adalah menghilangkan plastik yang tidak perlu, seperti kemasan yang berlebihan, kata laporan tersebut. Kemudian, meningkatkan penggunaan kembali plastik, seperti botol isi ulang, mendorong daur isi ulang, dan mengganti plastik dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan. 

Pergeseran ini akan didorong oleh kebijakan pemerintah dan perubahan dalam industri plastik. Jika berhasil, polusi plastik akan turun menjadi sekitar 40 juta ton pada 2040, dibandingkan 227 juta ton jika tidak ada tindakan yang diambil.

Perubahan itu akan membawa manfaat senilai triliunan dolar antara tahun ini dan 2040, kata laporan itu, dengan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh plastik terhadap kesehatan, iklim, dan lingkungan.

Seorang pria berjalan di atas gunungan botol-botol plastik sambil membawa sekarungnya untuk dijual untuk didaur ulang setelah menimbangnya di tempat pembuangan sampah di daerah kumuh Dandora di Nairobi, Kenya pada 5 Desember 2018. Sidang Majelis Lingkungan PBB, 28 Februari hingga 2 Maret 2022 di Kenya, diharapkan untuk mengusulkan kerangka kerja internasional untuk mengatasi masalah sampah plastik yang berkembang di lautan, sungai, dan lanskap dunia./Foto: AP/Ben Curtis

Sampah plastik telah mencemari seluruh planet, mulai dari puncak Gunung Everest hingga lautan terdalam. Mikroplastik dikonsumsi manusia melalui makanan dan air, serta menghirupnya. Partikel plastik juga ditemukan dalam darah manusia dan air ASI. 

Saat ini dunia memproduksi 430 juta ton plastik per tahun. Dua pertiganya merupakan produk berumur pendek yang segera menjadi limbah. Tren saat ini memproyeksikan bahwa plastik akan diproduksi tiga kali lipat pada 2060. 

Pada bulan Maret 2022, 193 negara setuju untuk mengakhiri polusi plastik. Negosiasi perjanjian yang mengikat secara hukum pada tahun 2024 sedang berlangsung, diselenggarakan oleh UNEP. Putaran kedua negosiasi dimulai pada 29 Mei. 

“Cara kita memproduksi, menggunakan, dan membuang plastik mencemari ekosistem, menciptakan risiko bagi kesehatan manusia, dan membuat iklim tidak stabil,” kata Inger Andersen, direktur eksekutif UNEP dalam rilisi resmi, Rabu, 17 Mei 2023. 

“Laporan ini menjabarkan peta jalan untuk secara dramatis mengurangi risiko ini dengan mengadopsi pendekatan melingkar yang menjaga plastik keluar dari ekosistem, keluar dari tubuh kita dan dalam perekonomian,” tambahnya. 

“Yang terpenting, laporan tersebut menunjukkan bahwa transformasi akan memberikan kemenangan ekonomi dan sosial. Pemerintah dan sektor swasta akan menghemat uang dan ratusan ribu pekerjaan baru akan tercipta,” katanya.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa peningkatan penggunaan kembali plastik dapat mengurangi 30% polusi plastik pada 2040, dengan langkah-langkah termasuk skema deposit-return untuk kontainer. Skema semacam ini akan dimulai di Inggris pada 2025, tujuh tahun setelah pertama kali diumumkan.

Lebih banyak daur ulang akan mengurangi polusi pada 2040 sebesar 20% lagi, kata laporan itu. Menggunakan plastik murni dan menghapus subsidi bahan bakar fosil adalah kebijakan yang mendorong hal ini, dengan membuat daur ulang lebih menarik secara ekonomi dibandingkan dengan memproduksi plastik baru. Menegakkan pedoman pengemasan untuk meningkatkan daur ulang produk juga penting.

Penggantian produk plastik secara hati-hati, seperti wadah makanan yang dapat dibawa pulang, dengan bahan alternatif seperti kertas atau bahan yang dapat dibuat kompos dapat mengurangi 17% lagi dari polusi pada 2040, tambah laporan tersebut.

Barang-barang plastik dari makanan dan minuman yang dibawa pulang mendominasi sampah di lautan dunia, menurut sebuah studi tahun 2021. Masih banyak sampah plastik yang harus dibuang secara aman pada 2040, dan membuat produsen bertanggung jawab atas hal ini akan membantu, kata laporan UNEP.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa kombinasi penghematan biaya dari produksi plastik yang lebih sedikit, dan peningkatan pendapatan dari penjualan plastik daur ulang akan mengurangi biaya industri secara signifikan. Menurut laporan tersebut, investasi yang dibutuhkan untuk perubahan keseluruhan akan sangat besar, yakni $65 miliar per tahun. Namun itu hanya sekitar setengah dari apa yang sudah diinvestasikan oleh industri plastik.

Laporan PBB memperkirakan bahwa selama 20 tahun ke depan, mengurangi polusi plastik hingga 80% akan mencegah kerusakan senilai lebih dari $3 triliun, termasuk dampak pada kesehatan, iklim, polusi udara, lingkungan laut, dan biaya hukum untuk kasus yang diajukan terhadap perusahaan plastik.

Secara khusus, pengurangan 80% akan mencegah 500 juta ton emisi CO2 per tahun. Laporan tersebut memperkirakan jumlah ini hampir sama dengan emisi Kanada. Pergeseran ini juga dapat menyebabkan peningkatan bersih sebanyak 700.000 pekerjaan pada 2040, sebagian besar di negara-negara berpenghasilan rendah. 

“Ada banyak tekad dari banyak pihak, dari utara, barat, timur dan selatan. [Mengakhiri polusi plastik] adalah hal yang diinginkan orang karena merupakan ini adalah masalah di mana pun Anda berada.

“Masih ada kebutuhan plastik,” katanya. “Tapi kita perlu memikirkan kembali di mana kita menggunakannya dan bagaimana kita menggunakannya, sehingga lebih banyak [yang digunakan kembali dan didaur ulang] dan lebih sedikit yang hanya sekali pakai.”