Status Burung Indonesia, Negara Terbanyak Burung Endemis di Dunia

Penulis : Gilang Helindro

Konservasi

Senin, 12 Juni 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Ria Saryanthi, Conservation Partnership Adviser, Burung Indonesia mengatakan, keanekaragaman burung di Indonesia pada 2023 bertambah sebanyak 11 spesies dan terdapat pengurangan sebanyak tiga spesies.

Dengan demikian kata Ria, tahun ini jumlah burung di Indonesia menjadi 1826 spesies. Hal ini mempengaruhi jumlah burung endemis yang bertambah menjadi 541 spesies. 

Pada 2022, jumlah burung di Indonesia sebanyak 1818 spesies dan 534 spesies endemis. Perubahan jumlah tersebut menjadikan posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah spesies burung endemis terbanyak di dunia. 

Ria menyebut, tujuh dari 11 spesies catatan baru tahun ini merupakan spesies endemis Indonesia dari hasil pemecahan taksonomi. Revisi taksonomi burung masih menjadi faktor utama terjadinya penambahan spesies di Indonesia, diikuti dengan adanya deskripsi spesies baru. 

Keanekaragaman burung di Indonesia pada 2023 bertambah sebanyak 11 spesies dan terdapat pengurangan sebanyak tiga spesies. Dengan demikian, tahun ini jumlah burung di Indonesia menjadi 1826 spesies. Hal ini juga memengaruhi jumlah burung endemis yang bertambah menjadi 541 spesies. Foto: burungIndonesia.org

"Hal ini sekaligus menambah pemahaman masyarakat tentang keanekaragaman spesies burung di Indonesia semakin membaik tiap tahunnya," katanya Jum'at 9 Mei 2023. 

Ria menjelaskan, deskripsi spesies baru ini, juga turut berkontribusi pada penambahan satu spesies burung, yaitu kacamata wangi-wangi Zosterops paruh besar. Menurut para peneliti yang mendeskripsikan spesies ini, kacamata wangi-wangi memiliki karakteristik morfologi dan genetik yang sangat berbeda dengan spesies burung kacamata lain, sehingga itu dijadikan dasar utama penetapan spesies burung kacamata di Pulau Wangi-wangi sebagai spesies burung baru. 

Menurutnya, dari 11 spesies yang bertambah pada periode tahun ini, tujuh di antaranya memiliki persebaran yang terbatas di dalam wilayah Indonesia. Ketujuh burung tersebut antara lain ceret buru, (Locustella disturbans, endemis Pulau Buru), ceret seram (Locustella musculus, endemis Pulau Seram), cikrak sulawesi (Phylloscopus nesophilus, endemis Pulau Sulawesi), kacamata wangi-wangi (Zosterops paruhbesar, endemis Pulau Wangi-wangi), kacamata wakatobi (Zosterops flavissimus, endemis Kepulauan Wakatobi), burung-madu wakatobi (Cinnyris infrenatus, endemis Kepulauan Wakatobi), dan cabai flores (Dicaeum rhodopygiale, endemis Pulau Flores). 

Hasil dari pemecahan taksonomi kata Ria, terdapat sebanyak sembilan spesies burung yang bertambah merupakan. Keseluruhan spesies tersebut terdapat di Wallacea dan dua di antaranya juga tersebar di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Wallacea merupakan kawasan biogeografis yang meliputi Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. 

Selain penambahan spesies, tahun ini setidaknya terdapat 10 spesies burung di Indonesia yang status keterancamannya belum dievaluasi karena dikategorikan sebagai spesies yang relatif baru dideskripsikan dan minim informasi.

"Oleh karena itu, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian, pemantauan, dan penelusuran untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut," tutupnya.