Studi: Mayoritas Rencana Net Zero Korporasi Fosil Tidak Berarti
Penulis : Kennial Laia
Perubahan Iklim
Selasa, 13 Juni 2023
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Jumlah perusahaan bahan bakar fosil yang menetapkan target emisi nol bersih meningkat tajam selama setahun terakhir. Namun laporan terbaru mengungkap sebagian besar gagal mengatasi masalah utama, sehingga komitmen itu dianggap tidak berarti.
Laporan yang terbit Senin, 12 Juni 2023, itu menyebut sekitar 75 dari 112 perusahaan bahan bakar fosil terbesar di dunia kini telah berkomitmen untuk mencapai net-zero. Ini adalah titik di mana emisi gas rumah kaca ditiadakan dengan pemotongan produksi di tempat lain dan metode untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Angka tersebut naik dari 51 tahun yang lalu, menurut penilaian data yang tersedia untuk umum oleh Net Zero Tracker. Data ini dijalankan sebagian oleh Unit Intelijen Energi dan Iklim yang berbasis di Inggris dan University of Oxford.
Menurut laporan tersebut, sebagian besar target perusahaan tidak sepenuhnya mencakup atau kurang transparan tentang emisi yang mencakup penggunaan produk perusahaan, sumber emisi terbesar bagi perusahaan bahan bakar fosil, atau tidak menyertakan rencana pengurangan jangka pendek.
Hal ini menjadikan target “sebagian besar tidak berarti”, tulis laporan tersebut. Para peneliti juga menemukan bahwa tidak ada perusahaan bahan bakar fosil yang membuat komitmen yang diperlukan untuk menjauh dari ekstraksi atau produksi bahan bakar fosil.
Saat ini, sekitar 4.000 negara, negara bagian, wilayah, kota, dan perusahaan di seluruh dunia telah berkomitmen untuk net-zero. November lalu, PBB mengeluarkan panduan terkait strategi net-zero yang 'baik' untuk menghindari greenwashing.
"Kami belum melihat langkah besar dari perusahaan bahan bakar fosil atau perusahaan lain untuk memenuhi (pedoman) itu, jadi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai level itu," kata Thomas Hale dari University of Oxford, yang turut menulis laporan tersebut.
Daisy Streatfield, direktur keberlanjutan di manajer aset global Ninety One, mengatakan "rencana yang kredibel dan pelaksanaan yang berarti tidak akan terjadi dalam semalam”. Salah satunya karena banyak perusahaan melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada pemerintah nasional.
Reuters