20 Ton Ikan Salem Impor di Batam Disegel KKP

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Kelautan

Minggu, 25 Juni 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Sebanyak 20 ton ikan impor milik PT D, di Kecamatan Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, disegel oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), karena berpotensi merugikan nelayan lokal imbas dari penurunan harga ikan. Penjualan ikan jenis salem impor ini dihentikan sementara sampai pemeriksaan oleh Pengawasan Perikanan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP-KKP) selesai.

"Ikan impor itu peruntukannya khusus untuk pemindangan, nah ini kami menemukan bukti ada yang bocor di pasar lokal. Bisa karena tidak tahu atau bisa juga karena pura-pura tidak tahu. Pelaku usaha sudah mengakui dan siap tidak mengulangi perbuatannya," ungkap Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan saat menyidak lokasi usaha di Kecamatan Batu Ampar, dikutip dari laman KKP.

Ikan salem impor semestinya diperuntukan bagi industri pemindangan, bukan langsung dijual di pasar lokal. Apalagi harga jual ikan jenis ini lebih murah sehingga akan berdampak pada turunnya hasil tangkapan nelayan.

Tindakan tegas sebagai bentuk komitmen KKP untuk melindungi nelayan sesuai UU Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam.

Menteri Sakti Wahyu Trenggono saat melakukan sidak dan penyegelan 20 ton ikan salem impor, milik PT D, di Batam, Kepulauan Riau, 8 Juni 2023 lalu. Foto: KKP

"Kita beri pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan seperti ini lagi, karena ini berdampak pada nelayan-nelayan di sini. Kalau masih bandel ya kita sampaikan rekomendasi agar tidak diizinkan impor. Kuotanya 400 ton dan perusahaan pusatnya di Jakarta," lanjut Menteri Trenggono.

Sementara itu pemilik usaha berinisial A mengaku tidak mengetahui kalau ikan impornya tidak boleh langsung diperdagangkan ke pasar lokal. Dia juga mengaku baru pertama kali melakukan hal tersebut. Selain ikan impor, ada juga ikan-ikan lokal yang diperdagangkan.

"Saya kan ditawarin orang Jakarta, ya dia tanya salem. Ya kita beli karena murah," ujar A.