Rekor Hari Terpanas di Dunia Kembali Pecah
Penulis : Kennial Laia
Perubahan Iklim
Sabtu, 08 Juli 2023
Editor : Sandy Indra Pratama
BETAHITA.ID - Data terbaru menunjukkan, rekor suhu dunia menembus rekor secara berturut-turut dalam dua hari. Para ahli memprediksi bahwa tren kenaikan suhu yang memecahkan rekor ini masih akan berlanjut.
Pada Selasa, 4 Juli 2023, suhu udara global rata-rata berada di 17,18C, menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Prediksi Lingkungan Nasional AS (NCEP). Ini melampaui rekor 17,01C yang dicapai pada Senin, 3 Juli 2023.
Hingga awal pekan ini, hari terpanas tercatat pada tahun 2016, saat peristiwa cuaca global El Niño. Saat itu suhu rata-rata global mencapai 16,92C.
Pada hari Selasa, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), badan cuaca PBB, mengonfirmasi bahwa El Nino telah kembali. Para ahli memperkirakan bahwa, dikombinasikan dengan peningkatan panas dari pemanasan global antropogenik, hal itu akan menyebabkan suhu yang memecahkan rekor.
“El Niño belum mencapai puncaknya dan musim panas masih berlangsung di belahan bumi utara, jadi tidak mengherankan jika rekor tersebut dipecahkan lagi dalam beberapa hari atau minggu mendatang,” kata Dr Paulo Ceppi, dosen ilmu iklim di Institut Grantham, Imperial College London, dikutip Guardian, Kamis, 6 Juli 2023.
Dr Karsten Haustein, seorang peneliti radiasi atmosfer di Universitas Leipzig, mengatakan beberapa hari ke depan akan terjadi penurunan suhu. Namun itu tidak akan berlangsung lama.
“Kemungkinannya adalah bulan Juli akan menjadi bulan terhangat yang pernah ada, dan bersamaan dengan itu menjadi bulan terpanas yang pernah ada… artinya sejak zaman Eemian, sekitar 120.000 tahun yang lalu,” kata Haustein.
Suhu rata-rata pemecah rekor dilaporkan oleh layanan Climate Reanalyzer yang dilakukan oleh Institut Perubahan Iklim Universitas Maine. Ini menggunakan data dari sistem prakiraan iklim NCEP untuk memberikan rangkaian waktu suhu udara rata-rata dua meter harian, berdasarkan pembacaan dari pengamatan permukaan, balon udara, dan satelit.