Sepanjang Juni 2023 Terdapat 175 Hotspot Karhutla di Riau

Penulis : Gilang Helindro

Karhutla

Selasa, 11 Juli 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Organisasi pembela lingkungan, Jikalahari menyebut sepanjang Juni 2023 terdapat 175 hotspot di Provinsi Riau, 20 titik diantaranya berpotensi menjadi titik kebakaran.

Hotspot terbanyak berada di Kabupaten Pelalawan untuk confidence 0-100 persen, serta di Kabupaten Bengkalis untuk confidence besar dari 70 persen. Sebanyak 134 hotspot confidence 0-100 persen atau sebesar 77 persen dari total hotspot berada di lahan gambut.

Made Ali, Koordinator Jikalahari, mengatakan temuan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Jikalahari sampai Juni 2023, titik panas atau hotspot dengan convidence 70 persen masih didominasi di areal korporasi Hutan Tanaman Industri (HTI) dan sawit, baik dalam maupun luar kawasan hutan.

“Contohny PT Sumatera Riang Lestari (SRL) salah satu APRIL grup ini, kerap terbakar karena konflik dengan masyarakat sekitar, dan parahnya lagi tidak menjaga arealnya untuk pencegahan,” katanya saat dihubungi 7 Juli 2023.

Satgas pemadaman Karhutla di Riau. Foto: Istimewa/mediacenter.riau.go.id

Pengalaman Jikalahari, sejak 20 tahun terakhir jika convidence diatas 70 persen pasti terjadi karhutla. “Ketika kami cek lapangan, benar terjadi karhutla,” tambah Made.

Menurut pantauan Jikalahari, hotspot di Kawasan HTI, sebanyak 114 hotspot dengan confidence 0-100 persen berada di 24 kawasan HTI, hotspot terbanyak berada di konsesi PT Arara Abadi dengan jumlah 27 titik, PT RAPP sebanyak 17 titik, PT Sumatera Riang Lestari sebanyak 12 titik, PT Triomas FDI sebanyak 9 titik, PT Sekato Pratama Makmur sebanyak 8 titik, PT SPA unit Serapung sebanyak 5 titik, PT Uni Seraya sebanyak 5 titik, PT Satria Perkasa Agung 4 titik, PT Triomas FDII sebanyak 4 titik, PT Bukit Batu Hutani Alam sebanyak 3 titik, PT Eka Wana Lestari Dharma sebanyak 3 titik, PT Rimba Mandau Lestari sebanyak 2 titik, PT Rimba Mutiara Permai sebanyak 2 titik, PT Seraya Sumber Lestari sebanyak 2 titik, PT Wananugraha Bina Lestari sebanyak 2 titik, CV Alam Lestari, CV Bhakti Praja Mulia, PT Bina Duta Laksana, PT Kuartet Putra Melayu, PT Madukoro, PT Mitra Hutani Jaya, PT Mutiara Sabuk Khatulistiwa, PT Perawang Sukses Perkasa Industri, dan PT Suntara Gaja Pati masing masing 1 titik.

Kemudian, hotspot dengan confidence besar dari 70 persen berada di konsesi PT Kuartet Putra Melayu, PT Rimba Mutiara Permai, dan PT Sumatera Riang Lesatari.

Hotspot di areal izin yang telah dicabut sebanyak 5 Hotspot dengan confidence 0-100 persen dan sebanyak 4 titik dengan confidence >70% berada di areal izin yang dicabut, PT Eks. Rimba Rokan Lestari.

Hotspot di areal HGU sebanyak 14 hotspot dengan confidence 0-100 persen. Sebanyak 9 titik berada di PT Tani Swadaya Perdana, sebanyak 3 titik di PT Budidaksa Dwi Kusuma, dan masing-masing 1 titik berada di PT Baskarasa Triatama Riau, PT Inecda, PT Johan Sentosa, dan PT TH Indo Plantation.

Hotspot di areal konservasi sebanyak 14 hotspot dengan confidence 0-100 persen berada di 6 areal konservasi, lima diantaranya berada di confidence >70% yaitu 2 titik berada di SM Bukit Rimbang Bukit Baling, sebanyak 1 titik berada di HL Bukit Suligi, 2 titik di TN Bukit Tigapuluh, sebanyak 1 titik berada di HL Batang Ulak I, dan sebanyak 1 titik berada di SM Giam Siak Kecil.

Hotspot di areal moratorium sebanyak 9 hotspot confidence >70 persen. Sebanyak 3 titik di Kabupaten Bengkalis, 2 titik di Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kuantan Sengingi, serta 1 titik berada di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu.