Gajah Jantan Diduga Mati Diracun di Pelalawan

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Biodiversitas

Rabu, 19 Juli 2023

Editor : Sandy Indra Pratama

BETAHITA.ID - Satu individu gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) liat ditemuakan dalam kondisi mati di sekitar kantong populasi Tesso Tenggara, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (11/7/2023) kemarin. Gajah yang diketahui berkelamin jantan ini, diduga mati karena diracun.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan, mengatakan, jasad gajah tersebut ditemukan oleh karyawan perusahaan sekitar pukul 07.00 WIB, 11 Juli 2023. Hasil identifikasi menunjukkan gajah tersebut merupakan gajah jantan berusia sekitar 10-12 tahun. Saat ditemukan kondisi gading gajah masih lengkap dan tidak ada bagian tubuh yang luka dan atau hilang.

"Lokasi kejadian merupakan salah satu areal klaim atau areal terbangun yang sudah ditanami sawit oleh masyarakat yang berada di dalam areal konsesi HPHTI di Distrik Nilo, Kabupaten Pelalawan, Riau," ujar Genman, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/7/2023) kemarin.

Genman melanjutkan, tak jauh dari lokasi jasad gajah tersebut ditemukan juga satu kantong yang berisi gula merah yang diduga dijadikan umpan untuk makanan gajah, yang biasanya dicampur dengan zat yang mengandung racun.

Tim medis BBKSDA Riau melakukan proses nekropsi pada jasad gajah jantan yang mati di Tesso Tenggara, Pelalawan Riau, Senin (11/7/2023) kemarin. Foto: BBKSDA Riau

Terhadap hal tersebut BBKSDA Riau bersama Balai Gakkum telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi dan melakukan neukropsi untuk mengetahui penyebab kematian gajah.

Berdasarkan hasil neukropsi, kematian gajah diduga karena keracunan yang menyebabkan gangguan terhadap saluran pernapasan dan peradangan pada saluran pencernaan dan lambung. Namun untuk memastikan penyebab kematian gajah lebih lanjut, BBKSDA Riau menyisihkan organ dalam gajah untuk dilakukan uji laboratorium.

"Langkah lebih lanjut terkait kejadian tersebut, Balai Besar KSDA Riau akan melakukan pengumpulan bahan dan keterangan dan berkoordinasi dengan penegak hukum untuk upaya hukum lebih lanjut," katanya.

Terpisah, di waktu yang hampir bersamaan, bayi gajah sumatera juga ditemukan mati di Aceh Timur, pada Rabu (12/7/2023). Saat ditemukan jasad bayi itu kondisinya sudah membusuk. Belum diketahui apa penyebab kematian bayi gajah ini.

"Kami tidak bisa menduga-duga penyebab kematian bayi gajah tersebut. Bayi gajah itu masih merah. Nanti tim dokter hewan yang memutuskan apa penyebab kematian bayi gajah tersebut," ujar Kamarudzaman, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Rabu (12/7/2023) kemarin, dikutip dari Antara.

Kamarudzaman mengatakan, BKSDA Aceh telah mengerahkan tim dokter untuk datang ke lokasi temuan bangkai bayi gajah itu. Menurut informasi yang diterima, lokasi bangkai bayi gajah itu berada di sebuah perkebunan sawit yang masuk dalam wilayah Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureluak, Kabupaten Aceh Timur.