Cara Alami Hadapi Panas Terik: Tanam Pohon

Penulis : Aryo Bhawono

Lingkungan

Kamis, 05 Oktober 2023

Editor :

BETAHITA.ID -  Fenomena panas terik merebak hampir di seluruh wilayah Indonesia dalam sepekan belakangan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu maksimum terukur selama periode 22 - 29 September 2023 di beberapa wilayah Indonesia cukup tinggi, dengan kisaran 35 - 38.0 °C pada siang hari. 

Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah mencatat  suhu ini pada tanggal 25 dan 29 September 2023. Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat pada tanggal 28 September 2023. 

Sementara itu suhu maksimum terukur di wilayah Jabodetabek berada pada kisaran 35.0 - 37.5 °C, di mana suhu maksimum hingga 37.5 °C terukur di wilayah Tangerang Selatan pada tanggal 29 September 2023. 

Cuaca ini dipicu oleh peralihan musim pada Oktober-November. Ditambah lagi posisi matahari berada di selatan khatulistiwa sehingga, beberapa wilayah seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan lainnya, mendapat penyinaran matahari intens pada siang hari.   

Salah seorang relawan WWF Indonesia sedang menanam bibit pohon. Foto: WWF Indonesia

Suhu pun cukup terasa memanggang. Lantas apakah ada cara alami mendinginkan lingkungan sekitar? Jawabannya ada, yakni pohon.

Pakar Pohon, Tukirin, menyebutkan pohon sangat efektif untuk menekan suhu di cuaca terik. Pohon memberikan dua perlindungan terhadap cuaca terik. Pertama, tutupan kanopi pohon dapat melindungi kawasan di sekitar pohon dari matahari langsung. 

Makanya ia  merekomendasikan pohon dengan tutupan tajuk rindang dan tidak gugur ketika musim kemarau sehingga dapat  melindungi lingkungan sekitar dari terik matahari.  

Banyak jenis pohon lokal yang bisa di tanam di kawasan perkotaan seperti trembesi (Albizia saman), berbagai jenis eboni (Diosphyros), gandaria (Bouea macrophylla), dan lainnya. 

Sedangkan untuk kawasan rumah yang memiliki halaman terbatas, berbagai pohon lokal berukuran tak terlalu besar bisa menjadi pilihan, seperti pohon nagasari (Mesua ferrea), kayu gading gajah (Diospyros buxifolia), dan lainnya. 

“Saya tidak merekomendasikan pohon pucuk merah karena itu bukan tanaman asli dan bersifat invasif,” ujarnya ketika berbincang dengan redaksi. 

Selain pohon, ia juga merekomendasikan tanaman yang dapat tumbuh rindang seperti anting putri (Wrightia religiosa) dan arum dalu (Cestrum nocturnum). 

Bahkan tanaman tanaman rambat juga dapat menjadi solusi untuk menurunkan suhu, seperti daun dolar (Ficus pumila). 

Perlindungan kedua adalah proses stomata ketika mengatur suhu dan kelembaban. Tumbuhan, termasuk pohon, menjaga suhu agar tidak terlalu panas sehingga proses fotosintesis dapat berjalan efektif. Ketika stomata terbuka, uap air keluar melalui transpirasi. 

Hal Ini membantu menjaga kelembaban di dalam tumbuhan dan mengangkut air dan nutrisi dari akar ke bagian atas tumbuhan.

Stomata ini menjalankan fungsi sebagai termostat, menjaga suhu agar tidak terlalu panas. Karena, jika suhu melebihi dari 47 °C, pohon tropis akan mati karena stomata tidak berfungsi.

Stomata adalah struktur penting bagi tumbuhan karena memfasilitasi pertukaran gas, mengatur suhu, dan menjaga kelembaban. 

“Kalau kita bayangkan, stomata itu semacam menyemprotkan uap air melalui kipas ketika di Padang Arafah ketika musim haji. Jadi uap air itu menjaga suhu agar tidak terlalu panas,” ucap dia. 

Selain itu penelitian Institute for Atmospheric and Climate Science, ETH Zurich yang terbit di Jurnal Nature menyebutkan keberadaan pohon di wilayah perkotaan dapat menurunkan suhu permukaan tanah hingga 12 derajat Celcius. Ruang hijau perkotaan membantu mengurangi suhu udara yang tinggi di permukaan tanah. Memang penurunan suhu di permukaan tanah ini tak seperti suhu udara. 

Para peneliti menganalisis citra satelit ratusan kota di seluruh Eropa yang dilengkapi dengan sensor suhu permukaan tanah. Mereka membandingkan suhu permukaan tanah di beberapa bagian kota yang tertutup pohon dengan yang tak ditumbuhi pohon. Perbandingan juga dilakukan dengan menganalisis pedesaan yang mencakup padang rumput dan lahan pertanian. 

Hasilnya, perkotaan dengan pepohonan memiliki suhu permukaan tanah dua hingga empat kali lebih dingin daripada daerah serupa yang tak memiliki tutupan pohon.