Izin PT Freeport di Papua Bertambah 20 Tahun, Operasi Hingga 2061

Penulis : Kennial Laia

Tambang

Jumat, 17 November 2023

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  PT Freeport Indonesia kembali memperoleh perpanjangan 20 tahun untuk izin untuk beroperasi di Indonesia. Perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia ini beroperasi di Tanah Papua. 

Perpanjangan izin ini diungkapkan Jokowi dalam pertemuannya dengan Chairman Freeport McMoran Richard Adkerson di Amerika Serikat, Senin, 13 November 2023. Dalam forum tersebut, pemerintah turut mengumumkan bahwa perpanjangan izin akan disertai kepemilikan pemerintah atas 10% saham melalui MIND ID. Target pembahasannya rampung pada akhir November ini. 

“Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin pertambangan selama 20 tahun telah mencapai tahap akhir,” kata Presiden Jokowi kepada Richard Adkerson, dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Selasa, 14 November 2023.  

Dalam forum yang sama, Ad Interim Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Erick Thohir, mengatakan pertemuan tersebut turut membahas komitmen Freeport McMoran untuk membangun smelter baru selain di Surabaya. Lokasi yang dipertimbangkan termasuk Kabupaten Fakfak, Papua Barat. 

Area tambang terbuka (open pit) Grasberg di Kabupaten Timika, Papua, milik PT Freeport Indonesia. Dok Paul Q. Warren-Columbia.edu melalui Tren Asia.

Dengan perpanjangan baru ini, kontrak PT Freeport Indonesia akan terus beroperasi di Tanah Papua hingga 2061. Sebelumnya perusahaan ini memperoleh perpanjangan dengan izin usaha pertambangan khusus pada 2018 saat kontrak karyanya berakhir. 

Perusahaan tambang mineral ini afiliasi dari Freeport-Mcrmoran, perusahaan pertambangan dan eksplorasi asal Amerika Serikat, serta Mining Industry Indonesia (MIND ID). PT Freeport Indonesia memproduksi tembaga, emas, dan perak. 

Mayoritas saham sebesar 51,2% PT Freeport Indonesia dikuasai oleh Mining Industry Indonesia (MIND ID), perusahaan pelat merah gabungan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk. Sementara itu Freeport-McMoran Inc menguasai 48,4%. Perpanjangan baru ini akan menambah porsi saham yang dikuasai MIND ID, sebanyak 61,2%. 

Freeport beroperasi di Papua sejak 1967 pada awal pemerintahan Presiden Soeharto. Lokasi operasional PT Freeport Indonesia terletak di daerah dataran tinggi di Pegunungan Sudirman, Mimika, Papua. Tambang yang berlokasi di wilayah mineral Grasberg, Papua, merupakan salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia. Saat ini Freeport sedang memasuki tahap akhir penambangan di tambang terbuka Grasberg. Perusahaan juga dalam proses mengembangkan tambang bawah tanah berkapasitas besar dan jangka panjang dengan kadar tinggi, untuk menambang tembaga dan emas. 

Operasi PT Freeport Indonesia juga dinilai telah menyebabkan kerusakan lingkungan. Penelusuran media, pada awal tahun ini masyarakat adat Timika melaporkan perusahaan ini ke Dewan Perwakilan Rakyat atas pencemaran limbah tailing dari aktivitasnya selama puluhan tahun. 

Limbah tailing ini diklaim telah merusak kawasan sungai di kawasan Mimika, yang merembet hingga ke muara dan laut. Akibatnya, terjadi degradasi sungai dan wilayah pesisir, yang memengaruhi pangan dan masyarakat adat nelayan. Limbah tailing ini juga disebut berkontribusi pada hilangnya sejumlah pulau kecil di kabupatan tersebut, seperti Pulau Puriri dan Bidadari. Pulau Kelapa dan Yapero juga terancam tenggelam.