Jerat Nilon Bunuh Anak Gajah Sumatera di Palalawan Riau

Penulis : Gilang Helindro

Satwa

Selasa, 28 November 2023

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Anak gajah liar sumatera (Elephas maximus sumatranus) berusia dua tahun dengan bobot 500 kilogram ditemukan mati di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Ujang Holisudin, Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Riau, menyampaikan gajah jantan itu mati karena lukanya infeksi akibat jerat nilon yang membuat kaki kanan depannya hampir putus. Gajah tersebut berasal dari kantong gajah Tesso Tenggara di Pelalawan.

“Lilitan tali nilon pada kaki kanan depan gajah diduga sudah lama terpasang, sehingga membuat luka dan infeksi di persendian,” kata Ujang, Selasa, 27 November 2023.

Ujang menyebut, Balai Besar KSDA Riau menerima laporan kalau gajah ini terpisah dari kelompoknya diduga karena sakit pada 14 November. Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Riau dari tenaga medis dan perawat gajah bekerjasama dengan para pihak di lapangan kemudian melakukan tindakan medis pertama.

“Hasil observasi tim medis diketahui bahwa kondisi kaki kanan gajah di bagian persendian yang luka merenggang karena otot dan tendornya sudah putus serta terlihat seperti akan lepas,” kata Ujang. Terhadap luka tersebut, pihak BBKSDA dan Tim Medis melakukan pengobatan dengan memberikan obat antibiotik, anti inflamasi, vitamin, dan infus sehingga gajah kembali sadar dan bergerak agresif.

Anak gajah liar sumatera ditemukan mati di Kabupatem Pelalawan, Provinsi Riau. Foto: BKSDA Riau

Saat dirawat pada 15 November 2023, anak gajah terlihat mulai bergerak aktif hingga akhirnya bisa kembali bergabung dengan kelompoknya.

Selanjutnya Tim Medis melakukan pemantauan dari jarak aman terdekat. Lalu, pada 16 November 2023 sekitar pukul 14.30 WIB, kelompok gajahnya bergerak agak menjauh dari anak gajah tersebut. Tim pun mendekati anak gajah yang sedang berendam di sungai untuk diobati kembali.

Pawang mencoba mengarahkan anak gajah ke darat. Tapi tak berhasil. Lalu, terdengar suara keras dan anak gajah rebah di sungai.

Ketika diperiksa, anak gajah itu ternyata mati. Ujang mengatakan, pihaknya langsung melakukan nekropsi dan menemukan penyebab kematian anak gajah itu karena timbunan cairan pada paru-paru, selain karena infeksi.