Danau di Indonesia sedang Terancam

Penulis : Gilang Helindro

Ekologi

Rabu, 13 Desember 2023

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Danau merupakan salah satu ekosistem perairan yang penting di Indonesia. Ocky Karna Radjasa, Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN mengatakan, pengelolaan danau-danau ini secara berkelanjutan merupakan hal penting untuk menjamin fungsi ekologinya berjalan dengan baik.

Terdapat sekitar 5000 danau di Indonesia, kata Ocky. Danau-danau ini, ujarnya, memainkan peran penting dalam menyediakan jasa ekologi. Tidak hanya menyediakan sumber air, namun juga mengatur iklim dan sistem hidrologi seperti siklus nutrisi, dan rumah bagi berbagai fauna dan flora akuatik.  

“Tak hanya itu, sistem danau dan sungai menyediakan sumber energi, wahana penelitian, dan kegiatan sosial budaya bagi masyarakat,” ungkap Ocky, Selasa, 5 Desember 2023, dalam brifing media The 2nd International Conference and Scientific Meeting of the Indonesian Limnology Society yang berlangsung 6-7 Desember.

Ocky menjelaskan, telah terjadi berbagai permasalahan dalam pemanfaatan danau yang berkelanjutan, seperti pencemaran, degradasi kualitas perairan, hilangnya keanekaragaman hayati, dan konflik kepentingan.

Pegunungan Siklop dilihat dari danau Sentani. Sumber foto: Pemkab Jayapura

Sehingga, kata Ocky, diperlukan peran dan kontribusi pakar dan pemangku kepentingan. 

“Kami berharap kita dapat membangun komunikasi di antara pihak-pihak yang peduli terhadap sistem danau, khususnya untuk mendapatkan dukungan dan meningkatkan kemitraan antar ilmuwan, dunia usaha, dan akademisi demi pengelolaan sumber daya danau yang lebih berkelanjutan,” ungkap Ocky.

Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Hidayat menjelaskan, Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) BRIN yang mempunyai peran dan fungsi dalam pengelolaan perairan darat, sudah melakukan banyak kajian/penelitian terutama danau-danau yang ada di Indonesia.

“Kajian-kajian dalam mengungkap struktur dan fungsi ekosistem perairan darat di Indonesia hingga kini masih terus dilakukan peneliti BRIN dan sangat dibutuhkan untuk memahami dan menjaga kesetimbangan ekologis ekosistem perairan darat yang mengalami tekanan semakin tinggi, termasuk kajian restorasi ekosistem perairan darat,” ungkapnya.