Penyu Hijau Terdampar di Pesisir Surabaya 

Penulis : Kennial Laia

Spesies

Kamis, 08 Februari 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Seekor penyu hijau ditemukan terdampar di kawasan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur. Satwa ini langka dan merupakan hewan dilindungi. 

Penyu hijau (Chelonia mydas) tersebut ditemukan di sekitar pintu masuk air objek pariwisata itu, Minggu, 4 Februari 2024, sekitar pukul 13.00 WIB. Dia tergolong penyu laut besar, dan masuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Surabaya, Buyung Hidayat, penyu ini pertama kali ditemukan oleh warga.

“Menurut keterangan, Polsek Kenjeran mendapati warga menemukan satu ekor penyu di sekitar pintu air THP Kenjeran,” kata Buyung, dikutip suarasurabaya.net, Minggu, 4 Februari 2024.  

Petugas saat menangani penyu hijau. Satwa dilindungi ini dievakuasi dari kawasan pariwisata Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 4 Januari 2024. Dok BPBD Surabaya

Belum diketahui penyebab satwa tersebut tersasar di THP Kenjeran. Menurut keterangan Buyung, saat dievakuasi penyu masih hidup lalu dikirim ke kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kutisari Selatan, Surabaya. Kemungkinan akan dikembalikan ke habitat asalnya. 

Dari tujuh jenis penyu di dunia, enam di antaranya berada di perairan Indonesia. Jenis yang paling banyak adalah penyu hijau dan penyu sisik. Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan penyu hijau dalam daftar merah dengan status terancam punah. 

Mengenal penyu hijau 

Satwa ini salah satu penyu laut berukuran besar di dunia. Mereka biasanya terdapat di perairan dangkal laut tropis dan subtropis. Populasinya banyak di perairan Indonesia. Penyu hijau dilindungi sehingga tidak boleh ditangkap ataupun dibunuh. 

Penyu hijau memiliki warna kehijauan, dengan cangkang cokelat hitam gelap. Kepalanya kecil serta tidak dapat ditarik masuk ke dalam cangkang. Berdasarkan jenis kelamin, penyu hijau jantan berukuran lebih besar dengan ekor lebih panjang dibandingkan betina. 

Tidak seperti penyu laut kebanyakan, spesies ini senang merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora. Mereka senang memakan rumput laut dan alga atau ganggang laut. Namun pada usia muda, penyu hijau lebih doyan hewan invertebrata seperti ubur-ubur, kepiting, lamun laut, dan spon laut. 

Penyu laut merupakan reptil, bernafas dengan paru-paru. Jika mereka gagal mencapai permukaan laut, akan mati karena tenggelam. 

Banyak penelitian merekam penurunan populasi mereka di alam dari tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya adalah penangkapan secara langsung oleh manusia. Diperkirakan lebih dari 50.000 penyu laut dibunuh di Asia Tenggara, terutama di Bali dan Pasifik Selatan. Hewan ini juga diburu untuk diambil dagingnya, dan telurnya banyak diminati untuk dikonsumsi. 

Faktor lainnya adalah kehilangan dan kerusakan habitat akibat pembangunan, dan pengambilan secara tidak langsung (terperangkap dalam jaring penangkap ikan).