Katak Kutu Brasil: Vertebrata Terkecil di Dunia, Sekecil Apa?

Penulis : Kennial Laia

Spesies

Minggu, 18 Februari 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Pada 2011, sekelompok peneliti menemukan katak mungil di pedalaman hutan Brasil. Pada saat itu mereka menemukan bukti bahwa katak itu hanya hidup di beberapa bukit bagian selatan Bahia di negara tersebut. Mereka menjuluki spesies itu katak kutu brasil karena ukurannya yang sangat kecil. 

Tiga belas tahun kemudian, trio ahli biologi dari Universidade Estadual de Santa Cruz, Brasil, memverifikasi bahwa katak kecil tersebut, dengan nama latin Brachycephalus pulex, bukan hanya amfibi terkecil, tetapi juga vertebrata terkecil di dunia sejauh ini. Vertebrata adalah kelompok hewan bertulang belakang. Temuan ini diterbitkan di jurnal Zoologica Scripta.

Untuk studi baru ini, para peneliti berkelana ke lokasi di mana spesimen asli ditemukan dan ditangkap serta dilepaskan beberapa kali lagi setelah pengukuran dan pengecekan tanda-tanda kedewasaannya. Mereka ingin memastikan bahwa yang mereka ukur adalah spesimen dewasa. Untuk melakukannya, mereka harus memeriksa gonad dan celah vokalnya. Setelah mereka memastikan bahwa suatu spesimen berukuran sebesar yang diharapkan, mereka mengukur panjang tubuhnya.

Pengukuran terhadap 46 spesimen menunjukkan rata-rata panjang tubuh jantan sedikit di atas 7 milimeter, atau lebih kecil dari kacang polong. Dengan kata lain, dua di antaranya dapat bertumpu dengan nyaman pada kuku kelingking. Betina rata-rata lebih panjang 1 milimeter. Para peneliti mencatat bahwa spesimen terkecil yang mereka temukan hanya berukuran panjang 6,45 milimeter, yang menurut mereka sekitar 30% lebih kecil dari katak terkecil yang pernah diamati sebelumnya.

Katak kutu brasil, vertebrata terkecil di dunia, di atas koin Brasil yang berukuran 27 milimeter. Spesies ini berukuran sekitar 7 milimeter. Dok Renato Gaiga via New Scientist

Hal ini membuat mereka lebih kecil dibandingkan katak jantan Paedophryne amauensis, katak dari Papua Nugini yang hingga saat ini dianggap sebagai amfibi terkecil dan vertebrata terkecil.

“Ini sangat jelas,” kata Mark Scherz dari Natural History Museum of Denmark di Kopenhagen, dikutip dari New Scientist, Selasa (13/02). “Ini berpotensi menjadi katak terkecil yang masih ada di dunia, dan ini sungguh mencengangkan.”

Pada skala kecil seperti itu, katak mengembangkan kelainan anatomi yang aneh, seperti kehilangan jari kaki atau telinga yang kurang berkembang sehingga mereka tidak dapat mendengar nyanyian pasangannya. Beberapa spesies sulit melompat karena organ keseimbangannya sangat lemah. Menurut para ilmuwan, tanda-tanda yang menunjukkan bahwa katak yang berukuran lebih kecil akan kesulitan bertahan hidup.

Temuan ini mewakili vertebrata terkecil yang pernah diamati, meski bukan yang terkecil. Para ilmuwan berpendapat mungkin ada makhluk lebih kecil yang belum ditemukan dan dipelajari.