Populasi Hiu Paus di Teluk Cenderawasih Jadi 209

Penulis : Raden Ariyo Wicaksono

Spesies

Minggu, 25 Februari 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID - Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) Provinsi Papua Barat berhasil mengidentifikasi 13 hiu paus (Rhincodon typus) baru. Sehingga total populasi hiu paus di perairan sekitar Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat dan Kabupaten Nabire, Papua Tengah itu, kini mencapai 209 individu.

Kepala Balai Besar TNTC Supartono, mengatakan pengamatan langsung dan survei populasi hiu paus dilakukan secara rutin menggunakan metode foto identitas. Populasi hiu paus pada 2014 sebanyak 196 individu dan pada 2023 pihaknya menemukan 13 individu hiu paus baru.

Supartono mengatakan, TNTC terus mengantisipasi berbagai ancaman terhadap kelestarian populasi hiu paus melalui kegiatan patroli pengawasan penggunaan jaring tangkap, menjaga sumber pakan (planton), dan pelibatan peran aktif masyarakat nelayan.

Hal ini berkaitan dengan status hiu paus telah ditetapkan sebagai salah satu satwa laut yang dilindungi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013.

Salah satu hiu paus yang berada di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Nabire, Papua Tengah. Foto: Antara/HO-Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih.

"Kami minta masyarakat supaya tidak menebang hutan di sekitar Teluk Cendrawasih maupun hulu sungai, karena mengancam sumber pakan hiu paus," ujar Supartono, Senin (19/2/2024) dikutip dari Antara.

Menurut Supartono, pelaksanaan edukasi dan sosialisasi berdampak positif terhadap pemahaman masyarakat tentang hiu paus yang wajib dilindungi agar tidak mengalami penurunan populasi.

Kawasan TNTC sendiri memiliki luas 1.453.500 hektare, terdapat tujuh spesies prioritas di dalamnya yaitu hiu paus, hiu berjalan, duyung, lumba-lumba, penyu, kima, dan junai emas.

"Sekarang Taman Nasional Teluk Cendrawasih sudah menjadi destinasi wisata. Jadi masyarakat paham bagaimana cara menjaga kelestarian kawasan," ucapnya.

Dalam waktu tertentu, kata Supartono, hiu paus dapat bergerak ke sejumlah perairan di Indonesia, seperti Laut Banda, bahkan sampai ke perairan pasifik, namun tetap kembali ke Teluk Cendrawasih.

Pergerakan setiap spesies hiu paus dari Teluk Cendrawasih tetap terpantau melalui alat pelacak (tag) menggunakan frekuensi radio yang terpasang pada sirip bawah hiu paus tersebut.

"Teluk Cendrawasih di Nabire (Papua Tengah) itu menjadi habitat terbesar bagi hiu paus. Pergerakan hiu paus menyasar ke perairan tropis dan sub tropis," tuturnya.