Harimau Suoh Terus Dibujuk Rayu Agar Masuk Kandang Jebak

Penulis : Aryo Bhawono

Satwa

Rabu, 06 Maret 2024

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Harimau sumatera yang menyerang warga Lampung Barat diperkirakan masih berada di Talang Rejo Hantatai, Lampung Barat. Wilayah di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh itu terdata sebagai kawasan habitat harimau.

Tim gabungan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, BKSDA Bengkulu, TNI, Polri, dan Satgas Konflik Suoh menemukan jejak baru keberadaan harimau yang diduga menyerang dua warga di Kecamatan Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Selatan. Kandang jebak yang mereka pasang pasang di daerah Talang Rejo, Desa Bumi Hentatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh menemukan jejak kaki harimau dan potongan tubuh babi hutan. 

Anggota tim gabungan memperkirakan dari ukuran jejak kaki, harimau tersebut kemungkinan sama dengan yang menyerang dua warga hingga tewas dalam dua pekan terakhir.

“Jadi sampai dengan saat ini, keberadaan harimau sumatera diperkirakan masih di sekitar Talang Rejo Pekon (desa) Hantatai,” Humas TNBBS, Decis Maroba pada Selasa (5/3/2024).

Tim gabungan melakukan pemasangan kandang jebak harimau di Lampung Barat. Foto: dok TNBBS

Sebelumnya dua warga tewas diserang harimau Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, tewas diserang harimau dalam kurun dua pekan. Pertama adalah Gunarso yang ditemukan tewas usai dinyatakan hilang saat berkebun pada Kamis (8/2/2024).

Kemudian pada Kamis (22/2/2024), warga bernama Sahri juga ditemukan tewas penuh luka bekas serangan hewan buas.

Namun Decis belum dapat memastikan apakah harimau tersebut bermaksud memangsa dua warga atau menyerang karena kaget dengan keberadaan manusia. Memang ada bagian tubuh korban yang hilang.

“Belum ada kepastian terkait hal ini karena tidak ada saksi mata yang melihat langsung,” ucapnya. 

Babi hutan yang ditemukan tim gabungan diduga dimangsa harimau di Lampunbg Barat. Foto: dokumentasi

Ketua Konsorsium Kotaagung Utara (Korut), Fajar Sumantri, menyebutkan konflik harimau dengan manusia baru terjadi kali ini di kecamatan itu. Meski kawasan itu termasuk habitat harimau namun sudah bertahun-tahun tidak terjadi konflik. 

“Kalau gajah memang itu kawasan perlintasannya dan memang sering terjadi kawanan gajah melintas. Kalau gajah kan jelas perlintasannya, tapi kalau harimau itu menuruti mangsanya,” ucapnya. 

Ia menyebutkan kecamatan Bandar Negeri Suoh dan Suoh merupakan perkampungan yang tua. Perkampungan di kecamatan itu sudah ada sebelum status kawasan TNBBS ditetapkan. Masyarakat sendiri puluhan tahun beraktivitas tanpa ada konflik dengan harimau meski sawah mereka beberapa terdapat di dalam kawasan TNBBS.

Analisis peta kawasan Kecamatan Suoh di Lampung Barat dengan TNBBS. Foto: Dokumentasi Auriga Nusanta 

Menurutnya kondisi hutan masih menyediakan pakan yang baik bagi satwa yang menjadi puncak rantai makanan itu. 

“Jadi ini kasuistik dan harus didalami. karena sebelum ini kalaupun ada penyerangan harimau pada manusia itu sudah lama sekali,” jelasnya. 

Analisis peta kawasan Auriga Nusantara terhadap Desa Suoh, tetangga desa Bandar Negeri Suoh, menunjukkan beberapa kawasan garapan dan pemukiman berada di dalam TNBBS, bahkan berada dalam habitat harimau.