LIPUTAN KHUSUS:
Buaya Masuk Irigasi, BKSDA Kalteng Pasang Jerat
Penulis : Betahita.id
BKSDA Kalimantan Tengah memasang jerat di parit irigasi Handil Sohor, Kabupaten Kotawaringin Timur, untuk menangkap buaya yang menyerang sejumlah warga .
Biodiversitas
Selasa, 23 Juni 2020
Editor :
BETAHITA.ID - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah memasang jerat di parit irigasi Handil Sohor, Kabupaten Kotawaringin Timur, untuk menangkap buaya yang selama ini menyerang sejumlah warga setempat. “Kemarin kami memasang dua set jerat buaya. Untuk mempercepat proses penangkapan buaya, rencananya kami akan memasang dua buah jerat lagi,” kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah, Senin, 22 Juni 2020.
Ia mengemukakan, kemunculan buaya di kawasan Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, itu meresahkan warga karena dinilai sangat membahayakan. Warga semakin khawatir karena binatang buas itu sering muncul sehingga melaporkannya ke BKSDA Kalteng.
Tercatat selama 2020 terjadi enam kali serangan buaya. Dari kejadian itu, satu orang luka pada bagian tangan, sedangkan lainnya selamat tanpa luka. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim BKSDA Kalteng melakukan observasi di lokasi kemunculan dan serangan buaya. Mereka menemui warga dan perangkat desa untuk menggali informasi terkait kemunculan dan serangan buaya.
Petugas BKSDA juga memberikan penjelasan kepada warga tentang perilaku buaya dan bahayanya serangan satwa liar tersebut. ”Warga kami imbau berhati-hati saat beraktivitas di sungai agar tidak sampai menjadi korban serangan,” kata Muriansyah.
Buaya tersebut diduga kelaparan akibat makanan di habitatnya semakin sulit didapat. Buaya lalu mencari makanan hingga ke perairan dekat permukiman penduduk, bahkan sampai masuk ke parit irigasi.
Selain meningkatkan kewaspadaan, warga juga diingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat atau berpotensi memicu kemunculan buaya, seperti meletakkan ternak atau hewan peliharaan di dekat sungai karena bisa menjadi incaran buaya lapar tersebut.
“Warga juga kami minta jangan membuang bangkai binatang ke parit irigasi karena itu akan mengundang buaya datang ke lokasi tersebut,” kata Muriansyah.
Ia berharap buaya dapat terjerat dan akan dilepasliarkan di hutan yang merupakan habitat aslinya, sehingga tidak lagi muncul dan menyerang warga.
JUBI.CO.ID | TERAS.ID