Peneliti: Perlunya Riset Dampak Deforestasi

Penulis : Redaksi Betahita

Konservasi

Senin, 06 Agustus 2018

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Agus Suwandono, Peneliti Senior Indonesia One Helth Universuty Network (Indohun) mengatakan, riset terkait deforestasi dan dampak terhadap kesehatan sangat penting dilakukan. Terutama Indonesia yang sangat sering melakukan pembukaan hutan.

“Deforestasi tidak hanya mengubah nasib tumbuhan dan satwa yang hidup diatasnya, tapi berdampak pada lingkungan sekitar dan manusia dalam segi kesehatan juga,” ungkapnya dalam siaran persnya.

Pembukaan hutan, yang pertama perlu diperhatikan adalah pemanfaatan hasil analisis dampak lingkungan secara maksimal. kedua, perlu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Saat ini analisis dampak lingkungan untuk pembukaan hutan sudah banyak dipenuhi, namun, follow up pelaksanaan hasil dari penelitian tersebut masih kurang dan tidak konsekuen seperti yang banyak terjadi pada kasus pembukaan lahan baru untuk pertambangan, perkebunan, dan sebagianya.

Hutan yang sebagian sudah gundul

Masalah perubahan penggunaan lahan hutan menjadi no hutan atau deforestasi memerlukan pendekatan dan kerjasama multisektor untuk menemukan solusi yang menyeluruh dan efektif.

Menurutnya, diperlukan studi lebih lanjut, tidak hanya sekedar melarang manusia memanaatkan lahan untuk industri ataupun kepentingan ekonomi lainnya, namun untuk memberikan alternatif penggunaan lahan secara maksimal dengan dampak negatif minimal terhadap biodiversitas, ungkapnya.

Salah satu bentuk kerjasama dan pendekatan multisektor, pada 2018 telah dijalin kerjamasa antara INDOHUN, University of Minnesota, AS dan Eco Helath aliance (EHA) untuk melakukan riset yang diberi nama Disease Emergence and Economics Evaluation of Altered Landscapes (DEAL).

Riset ini bertujuan untuk meringankan dampak negatif akibat perubahan lahan yang mungkin terjadi pada masyarakat Indonesia, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.

Wiku Adisasmito, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyasrakat Universitas Indonesia, mengatakan studi mengenai perubahan lahan saat ini lebih banyak ditekannkan kepada untung ruginya dalam segi ekonomi dan lingkungan, namun pendekatan ilmiahnya terhadap kesehatan masyarakat masih kurang diperhatikan.

Menurut Wiku, perubahan penggunaan lahan memiliki dampak terhadap kesehatan, selain itu perubahan seperti gangguan pernapasan akibat asap hasil pembakaran lahan yang berdampak antar negara.

Degradasi Lingkungan dan perubahan penggunaan lahan ancaman bagi manusia berkaitan dengan peningkatan kontak manusia dengan satwa liar sebagai penghuni lahan tang terganggu habitatnya. hal ini berpotensi mengakibatkan terjadinya infeksi dari satwa liar ke manusia.

Selain itu, perubahan penggunaan lahan juga memiliki dampak ekonomi terkait dengan biaya yang dibutuhkan untuk konversi penggunaan lahan dari hutan menjasi non hutan, kerugian akibat kerusakan alam, dan biaya perawatan kesehatan akibat penyakit zoonotik yang ditimbulkan.