Pasca Asian Games 2018, Komitmen Menjaga Gambut Harus Lanjut

Penulis : Redaksi Betahita

Gambut

Senin, 10 September 2018

Editor : Redaksi Betahita

Betahita.id – Pasca Asian Games, komitmen menjaga gambut harus tetap berlanjut, mengingat kemarau cukup panjang di 2018.

Muhammad Teguh Surya, Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan mengatakan sudah seharusnya perketat pengawasan kebakaran hutan dan lahan gambut (karhutla) karena banyak terjadi di wilayah prioritas restorasi gambut.

Teguh mencatat, untuk periode 1-31 Agustus 2018, terdapat 280 titik panas terpantau di area prioritas dan moratorium gambut di Riau. Sedangkan yang terpantau di area prioritas restorasi, namun bukan moratorium ada 59 titik panas. Karhutla banyak terjadi di wilayah prioritas restotasi gambut.

“Jika memang prioritas dan masuk di fungsi lindung harusnya pengawasan diperkuat,” kata Teguh melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/9).

Tim Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam menyegel area lahan terbakar di lima perusahaan perkebunan di Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Namun, berdasarkan pantauan di lapangan, menurut dia, tidak terlihat adanya pengawasan di wilayah gambut prioritas restorasi dengan fungsi lindung.

Banyaknya titik panas yang muncul di area yang kebetulan berada di wilayah prioritas restorasi gambut, menurut dia, mudah sekali terpantau dengan adanya teknologi penginderaan jauh atau satelit. Titik-titik panas bahkan banyak terlihat di wilayah prioritas restorasi sekaligus moratorium gambut.

“Kami gunakan data satelit dengan tingkat akurasi hingga 80 persen, dan hasilnya memang seperti itu,” katanya.

Untuk Kalimantan Barat, terdapat 316 titik panas terpantau di area prioritas dan moratorium gambut. Sedangkan yang terpantau di area prioritas restorasi namun bukan moratorium ada 159 titik panas.

Angka cukup tinggi juga terpantau di Kalimantan Tengah yang terdapat 105 titik panas di area prioritas dan moratorium. Sedangkan yang terpantau di area prioritas restorasi namun bukan moratorium mencapai 46 titik panas.

Untuk daerah yang mendapat intervensi besar selama pelaksanaan Asian Games 2018, yakni Sumatera Selatan, tidak terpantau titik panas di area prioritas restorasi dan moratorium, dan hanya satu titik panas terpantau di area prioritas restorasi bukan moratorium. Terpantau 22 titik panas di Sumatera Selatan terjadi di luar area prioritas restorasi dan moratorium.

Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan dalam periode El Nino yang tidak terlalu kuat, namun cukup panjang hingga Februari 2019, beberapa wilayah di Indonesia hanya akan memiliki curah hujan sekitar 20 persen saja.

Karenanya Siti mengimbau seluruh jajarannya untuk melakukan koordinasi dan pendekatan aktif kepada seluruh pemerintah daerah rawan karhutla. “Pemadaman bukan hanya untuk Asian Games 2018 saja, tapi harus terus kita lakukan,” kata Siti.

Hal ini penting guna mengetahui pelaku pembakaran hutan dan lahan, yang bilamana kebakaran terjadi di dalam area konsesi izin bidang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat segera melakukan penegakan hukum serta pemberian teguran, tetapi bila berada di luar konsesi dapat segera ditangani melalui pendekatan dan komunikasi.