3 Orangutan Dilepas ke Taman Nasional Gunung Palung

Penulis :

Satwa

Senin, 30 Maret 2020

Editor : Redaksi Betahita

BETAHITA.ID -  Tiga orang utan Kalimantan dipindahkan ke kawasan Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat, pada Minggu, 29 Maret 2020. Ketiga satwa langka itu dilepasliarkan di Bukit Kubang, Desa Batu Barat, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Teluk Melano Hazbullah mengatakan, kondisi Bukit Kubang yang terisolasi merupakan salah satu alasan dipilih sebagai  lokasi translokasi.

“Bukit Kubang cukup jauh dari pemukiman, memiliki ketersediaan pakan yang memadai, dan tingkat kepadatan orangutan yang rendah,” ujar Hazbullah, Minggu, 29 Maret 2020.

Ketiga individu orang utan Borneo (Pongo pygmaeus) itu bernama Inap (jantan, ± 20 tahun), Rawa (jantan, ± 2 tahun), dan Mama Rawa (betina, ± 15 tahun).  Sebelumnya tiga satwa tersebut dievakuasi dan dirawat di YIARI Ketapang.

Sepanjang Maret 2018 hingga September 2019, lima individu orang utan Borneo telah dipindahkan ke Bukit Kubang. Inap, Rawa dan Mama Rawa menambah populasi orang utan translokasi di Bukit Kubang.

Tim translokasi bergerak sejak pukul 03.00 pagi dari Pusat Rehabilitasi Orangutan YIARI di Sungai Awan Ketapang menuju Kantor Seksi Pengelolaan TN Wilayah II Teluk Melano. Tim kemudian melanjutkan perjalanan menuju Desa Batu Barat dengan waktu tempuh 1 jam. Dari Desa Batu Barat, Inap, Rawa dan Mama Rawa kemudian diangkut menggunakan long boat menuju Bukit Kubang.

Setelah menyusuri Sungai Kubang kurang lebih 1 jam, tim kemudian tiba di Bukit Kubang. Ketiga individu Orang utan kemudian diangkut menggunakan kandang ke titik translokasi. Inap ditranslokasikan terlebih dahulu, lalu Rawa dan Mama Rawa.

Kepala Balai TN Gunung Palung, Ari Wibawanto mengatakan kegiatan translokasi kali ini tidak melalui kegiatan konferensi pers dan pelibatan banyak orang seperti biasanya, karena pandemi Covid-19.

“Keselamatan manusia dan satwa menjadi prioritas utama. Kegiatan formal translokasi yang umumnya melibatkan banyak pihak pada waktu yang bersamaan dikhawatirkan akan berpotensi untuk terjadinya transmisi penyakit bakteri, virus, parasit dari manusia ke hewan maupun sebaliknya,” katanya.
 

Proses translokasi salah satu orang utan Borneo di Bukit Kubang, Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat, Minggu, 29 Maret 2020/Foto: Istimewa