Panen di Proyek Food Estate Humbahas Tidak Maksimal

Penulis : Sandy Indra Pratama

Lingkungan

Selasa, 09 Maret 2021

Editor :

BETAHITA.ID -  Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor mengatakan Food Estate di wilayahnya panen dengan hasil yang belum maksimal. Pasalnya hasil panen di Food Estate terganggu intensitas curah hujan yang cukup tinggi.

"Namun cukup berhasil," kata dia dikutip dari Antara, Ahad lalu.

Adapun Food Estate di Humbahas, di tahap awal seluas 215 hektare sudah diolah. Pengembangan tanaman bawang merah, bawang putih dan kentang. Komoditas itu ditanam karena menjadi salah satu yang menjadi pemicu inflasi.

Komoditas itu juga sesuai atau bisa ditanam di Food Estate yang dibangun di Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Humbahas."Tanaman itu bahkan sudah dipanen dengan hasil yang lumayan bagus," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan, Minggu.

Presiden Jokowi di food estate di Desa Siria-ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (27/10/2020). (dok.presidenri.go.id)

(Baca juga: Salah Kaprah Proyek Food Estate dalam Bingkai Analisis Walhi)

Menurut dia, pemerintah provinsi Sumatera Utara komitmen mengembangkan Food Estate atau lumbung pangan nasional yang dibangun pemerintah di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.

"Food Estate di Humbahas (Humbang Hasundutan) yang dibangun pusat diharapkan bisa menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi masyarakat di Sumut," ujar , 7 Maret 2021.

Dia menjelaskan dari seluas 3.000 hektare yang disiapkan pemerintah pusat, tahap awal seluas 215 hektare sudah dikerjakan.Ke depannya, kata dia, diharapkan banyak pihak yang bisa berkolaborasi untuk menyukseskan lumbung pangan di Sumut itu.

Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengkritisi pelaksanaan proyek Food Estate yang sedang dijalankan pemerintahan Presiden Jokowi. Banyak hal yang disoroti, mulai dari keterlibatan Kementerian Pertahanan hingga alasan ekologis seputar proyek itu.