Badak Pahu akan Menyapa via Instagram 2 Kali Sebulan dari Kelian

Penulis : Aryo Bhawono

Satwa

Minggu, 03 Desember 2023

Editor : Yosep Suprayogi

BETAHITA.ID -  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim menyiarkan langsung aktivitas Badak Pahu di Sumatran Rhino Sanctuary (SRS) Kelian, Kutai Barat, Kalimantan Timur melalui media sosial Instagram. Dari tayangan itu terlihat kondisi badak kalimantan betina ini sehat wal afiat. Rencananya, siaran langsung via Instagram ini akan dilakukan dua kali sebulan. 

Siaran langsung aktivitas Badak Pahu pertama dilakukan pada Senin lalu (27/11/2023) melalui akun instagram BKSDA Kaltim. Pahu digiring menuju paddock oleh keeper-nya. Ia dibaringkan untuk pengecekan bagian perut, kaki, dan anggota tubuh lainnya. 

“Kami melakukan pengecekan kesehatan dan hasilnya dia dalam kondisi sehat,” ucap Kepala Resort SRS Kelian, Jono Diputro. 

Siaran langsung ini menunjukkan fisik Pahu secara utuh. Jono menjelaskan seluruh rincian fisik Pahu hingga bentuk mulut yang melengkung serta fungsinya. 

Tangkapan layar badak kalimantan bernaa Pahu dari instgram BKSDA Kaltim. Sumber foto: BKSDA Kaltim

Menurutnya pengetahuan tentang badak sangat penting untuk dibagikan kepada publik. Selama ini akses untuk melihat badak kalimantan (Dicerorhinus sumatrensis harrissoni) terbatas. Pengunjung hanya boleh melihat Pahu dengan jarak terdekat 50 meter. 

Batasan ini diberlakukan karena badak merupakan satwa penyendiri. Seringnya interaksi dengan dengan manusia diperkirakan dapat berakibat buruk bagi satwa ini. 

“Kami berharap masyarakat tidak perlu berbondong-bondong ke SRS Kelian untuk melihat Pahu. Jadi melalui siaran ini mereka bisa melihat langsung kondisinya. Karena interaksi ayng terlalu sering dan banyak juga tidak baik,” ucap dia. 

SRS Kelian sendiri membatasi interaksi dengan Pahu. Hanya tiga keeper saja yang boleh melakukan interaksi, selebihnya adalah para dokter. “Dari 15 orang pekerja di SRS Kelian hanya 3 keeper itu yang interaksi,” jelasnya.  

Selama ini Pahu menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. Hasil tes kimia darah menunjukkan kesehatan pada organ dalamnya, seperti ginjal. 

Siaran langsung perdana ini sekaligus untuk memperingati lima tahun Pahu tinggal di SRS Kelian. Sebelumnya ia hidup di kantong 3 habitat badak di hutan alam di Desa Besiq, Kecamatan Damai, Kutai Barat. Namun aktivitas tambang dan perkebunan kian mengancam sehingga Pahu harus dipindah.

Pahu merupakan satu dari dua badak kalimantan tersisa. Sedangkan badak lainnya, Pari, berada di alam liar di kantong 1 habitat badak Kabupaten Mahakam Ulu. 

Kepala BKSDA Kaltim, M Ari Wibawanto, menyebutkan akan melakukan siaran langsung Pahu secara rutin, rencananya dua kali dalam satu bulan. Ia mengakui informasi dan edukasi kepada masyarakat soal badak kalimantan sangat penting apalagi kini satwa yang tersisa tinggal dua. 

“Ini sarana yang bagus untuk memberikan kabar terkini kepada masyarakat sehingga mereka juga kemudian merasa memiliki Pahu dan turut memahami arti pentingnya,” ungkapnya.